Tetap Produktif Meski di Rumah Saja! Mahasiswa KKN TIM 1 UNDIP Ajak dan Dampingi Warga Desa Gotputuk, Kab. Blora Budidaya Sayuran Hidroponik dengan Barang-barang Bekas

Pandemi Covid-19 sangat berdampak terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat, salah satunya pada aspek perekonomian. Banyak warga yang mengalami penurunan pendapatan karena pembatasan kegiatan di luar rumah demi memutus rantai penyebaran Covid-19. Ditambah lagi, masyarakat yang dituntut untuk tetap dirumah saja dapat memicu peningkatan stress. Kondisi ini jangan lantas membuat kita hanya pasrah dan tidak berbuat apa-apa. Masyarakat harus tetap produktif meski hanya dirumah saja dan harus benar-benar menerapkan pola hidup sehat serta konsumsi makanan bergizi seperti sayur mayur sebagai upaya meningkatkan daya tahan tubuh agar tidak tertular virus Covid-19. Masyarakat sebenarnya dapat berinovasi dengan menanam sayuran di rumah sendiri untuk konsumsi keluarga dan dapat dikembangkan sebagai ladang bisnis.

Menanggapi kondisi tersebut Mahasiswa KKN TIM 1 Universitas Diponegoro 2022, Setyo Kukuh Jati Wibowo dari Program Studi S1-Agroekoteknologi yang dibimbing Ibu Dr. Cahya Tri Purnami, S.KM., M.Kes., ajari dan dampingi masyarakat RT: 04, RW: 01, Desa Gotputuk untuk budidaya sayuran di rumah menggunakan sistem Hidroponik Wick sederhana dengan memanfaatkan barang bekas yang mudah dan murah didapat.

Barang-Barang Bekas untuk Membuat Hidroponik

Program Hidroponik juga sebagai salah satu bentuk dukungan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di masa pandemi covid-19. Dalam program ini, memanfaatkan media tanam hidroponik dari barang bekas seperti styrofoam buah, gelas plastik, bakul plastik, botol plastik, dll. Penggunaan barang bekas juga dapat mengurangi limbah plastik yang susah terurai. Bertani Hidroponik pada masa pandemi Covid-19 menjadi kegiatan yang dapat meminimalisir kegiatan negatif yang dilakukan masyarakat untuk diubah menjadi hal positif dan produktif serta meminimalisir masyarakat untuk membeli sayur dipasar sehingga menguragi kontak fisik dengan masyarakat lain di luar rumah. Bercocok tanam sistem hidroponik dapat memenuhi kebutuhan pangan skala rumah tangga selagi dimasa pandemi Covid-19.

Hidroponik Tanaman Kangkung

Kegiatan sosialisai budidaya tanaman sayur hidroponik dengan menanfaatkan barang-barang bekas dilakukan di RT: 04, RW: 01, Desa Gotputuk, Kec. Ngawen, Blora dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Kegiatan dimulai dengan menjelaskan apa itu hidroponik, bagaimana cara menanam dan perawatannya, serta mendemonstrasikan cara membuatan dengan barang-barang sederhana. Sayuran yang dapat digunakan dalam budidaya tanaman hidroponik diantaranya yaitu tanaman kangkung, bayam, selada, dan sawi. Bagi pemula yang belum pernah menanam sayur sebelumnya, disarankan melulai dengan menanam tanaman kangkung, karena perawatan yang relatif mudah dan benih mudah didapat serta murah. Budidaya sistem hidroponik dimulai dengan menumbuhkan benih sayuran pada media rockwool kurang lebih membutuhkan waktu 7 hari, membuat larutan nutrisi AB mix sebagai sumber nutrisi, dan memindahkan tanam yang sudah tumbuh ke instalasi hidroponik sederhana yang sudah dibuat. Instalasi hidroponik diletakkan di tempat yang cukup mendapat sinar matahari dan tempat yang tidak terkena air hujan langsung. Pewaratan sayuran hidroponik meliputi pencegahan serangan OPT dan pengecekan kondisi larutan nutrisi.

Respon warga RT 04, RW 01, Desa Gotputuk dalam program ini sangat baik dan antusias. Terlihat dari pertanyaan dan tanggapan dari warga yang mengikuti program ini. Program dilanjutkan dengan membuat grup WhatsApp sebagai sarana diskusi, berbagi materi atau tips dalam budidaya tanaman di rumah. Warga yang mengikuti sosialisai sudah mulai mengimplementasikan materi yang didapat dengan membuat hidroponik sedehana sendiri di rumah memanfaatkan barang-barang bekas yang ada.

Penulis : Setyo Kukuh Jati Wibowo (Agroekoteknologi – Fakultas Peternakan dan Pertanian)