Mahasiswa KKN Undip Ajak Warga Jabungan Memahami Manajemen Produktivitas Fase Hidup Maggot

Foto Mahasiswa KKN Tematik Undip bersama kepala RW VI Jabungan

KOTA SEMARANG – Langgeng Putri Melinda, Mahasiswi KKN Tematik Tim 1 Universitas Diponegoro, Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomika dan Bisnis melaksanakan sosialisasi terkait program “Manajemen Produktivitas Fase Hidup Maggot” pada hari Sabtu (13/02/2022) kepada masyarakat RW VI Kelurahan Jabungan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang.

Kelurahan jabungan memiliki potensi tentang pengolahan sampah yang sudah ada disana. Disana sudah terdapat pengelolaan bank sampah namun pemanfaatan sampah belum maksimal dan hanya sekedar langsung dibuang di TPA. Potensi sampah ini dapat dijadikan suatu hal yang bisa dimanfaatkan lebih. Oleh karena itu itu tim KKN Tematik memperdayakan masyarakat untuk menjadikan sampah organik sebagai pakan dari maggot dan membuat budidaya maggot BSF yang dapat diperjual belikan sehingga meningkatkan nilai ekomonis dari sampah rumah tangga.

Budidaya larva maggot atau Black Soldier Fly penting dilakukan sebagai solusi untuk menguraikan sampah organic di Jabungan sebagai solusi untuk pakan ikan. Black Soldier Fly atau selanjutnya disingkat BSF adalah salah satu animalia dari kelas insekta. Daur hidup BSF dimulai dari perkawinan BSF jantan dan betina. Dua hingga tiga hari setelah kawin, betina akan bertelur.

Betina akan mati setelah bertelur dan jantan mati setelah kawin. Telur BSF menetas sebanyak 500-900 telur/cluster dalam jangka waktu tiga sampai empat hari. Telur tersebut menjadi bayi larva yang memiliki ukuran kurang dari 1mm. Pada usia 0-18/21 hari bayi larva yang telah membesar menjadi larva dewasa dengan ciri-ciri berwarna putih kecoklatan, larva besar kemudian menjadi prepupa dengan warna hitam dan tidak makan. Pada siklus ini, prepupa mulai memanjat dari media untuk mencari tempat kering. Prepupa yang telah memasuki tujuh hari akan masuk pada fase pupa. Pada fase ini, pupa sudah tidak bergerak diam rata-rata tujuh hari sampai satu bulan sampai menetas.

Persiapan lokasi dan materi untuk kegiatan sosialisasi program “Manajemen Produktivitas Fase Hidup Maggot

Pelaksanaan program ini diawali dengan memberikan sosialisasi dan pengetahuan baru kepada warga, tentang pentingnya suatu manajemen. Dalam hal ini manajemen yang dimaksud adalah terkait dengan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha- usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Dengan begitu masyarakat menjadi paham dan lebih terarah nantinya dalam keberjalanannya produktivitas budidaya maggot di Jabungan. Seperti misalnya, setelah diadakanya program ini masyarakat telah berhasil merencanakan jadwal panen dan penyemaian telur maggot disesuai dengan fase maggot masing masing. Setelah itu masyarakat juga telah membentuk suatu system pengorganisasian yang baik seperti misalnya siapa saja orang yang akan bertanggung jawab kaitanya dengan menjaga kestabilan dan keberhasilan proses dari fase hidup maggot tersebut. Selanjutnya dengan pengetahuan baru tentang manajemen tersebut, saat ini masyarakat telah dapat mengarahkan secara mandiri akan apa saja hal yang harus disiapkan jika akan panen telur dan apa yang akan dilakukan jika telur sudah berubah menjadi larva maggot. Dalam proses manajemen ini dilengkapi juga oleh masyarakat Jabungan RW 06 dengan diadakannya suatu pengawasan terhadap seluruh kinerja sumber daya manusia yang bertugas dan bertanggung jawab dalam proses budidaya maggot tersebut. Hal ini tentunya dilakukan guna dapat menjaga efektifitas serta efisiensi dalam pencapaian tujuan bersama.

Dalam kegiatan sosialisasi tersebut, masyarakat nampak begitu antusias dan bersemangat dikarenakan kini telah dapat mengelola dengan bain tiap fase kehidupan dari budidaya maggot tersebut.. Masyarakat berhasil mempraktekan langsung dengan sangat baik, dari mulai memindahkan telur dari kendang lalat BSF menuju ke tempat penetasan telur. Kemudiain telur yang telah menetas dipindahkan dalam biopon dan diberi makan secara berkala. Hingga sampai pada tahap panen maggot dan mengemasnya sampai menjadi pproduk siap jual dan bernilai.

Dengan adanya sosialisasi program “Manajemen Produktivitas Fase Hidup Maggot”, permasalahan yang ada di Kelurahan Jabungan RW 06 terkait kurangnya pengetahuan terkait fase kehidupan maggot dan bagaimana cara dalam mengelolalnya telah berhasil diatasi.

Penulis : Langgeng Putri Melinda, Manajemen, KKN Tematik Tim I Universitas Diponegoro 2022, Kelurahan Jabungan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang.

Dosen Pembimbing Lapangan: Ir. R.T.D. Wisnu Broto M.T.