Pembelajaran Metode Tanam Vertikultur pada Siswa/Siswi MI 4 Desa Sruwen
Masa belajar anak-anak tingkat dasar merupakan waktu terbaik untuk menanamkan ilmu dan kebiasaan di kehidupan masyarakat. Permasalahan K3 Kebersihan, Keindahan, dan Kesehatan merupakan masalah yang sangat penting untuk disadari oleh masyarakat. Maka dari itu kami dari Tim II KKN Universitas Diponegoro memberikan pembelajaran metode tanam vertikultur pada siswa/siswi di sekolah MI 4 Desa Sruwen guna meningkatkan kesadaran serta mengajak siswa/siswi di sekolah itu untuk turut serta menanggulangi permasalahan K3 yang ada di lingkungan hidup mereka.
Teknik Vertikultur merupakan cara bertanam yang dilakukan dengan menempatkan media tanam dalam wadah-wadah yang disusun secara vertikal, atau dapat dikatakan bahwa vertikultur merupakan upaya pemanfaatan ruang ke arah vertikal. Dengan demikian penanaman dengan system vertikultur dapat dijadikan alternatif bagi masyarakat yang memiliki lahan sempit atau bahkan tidak ada lahan yang tersisa untuk budidaya tanaman. Jenis-jenis tanaman yang dibudidayakan biasanya adalah tanaman yang memiliki nilai ekonomi tinggi, berumur pendek atau tanaman semusim khususnya sayuran (seperti cabai, bayam, seledri, caisism, pok-choy, baby kailan, dan selada), dan memiliki system perakaran yang tidak terlalu luas.
Dalam proses pembelajaran metode tanam vertikultur, siswa/siswi MI 4 Sruwen ikut serta dalam proses pembuatan wadah metode tanam vertikultur yang berbahan dasar limbah botol plastik yang akan mereka hias sekreatif mereka. Setelah sesi menghias wadah tanam, siswa/siswi MI 4 diajarkan cara menanam bibit bayam dan cabai pada wadah yang telah mereka hias. Dari pembelajaran metode tanam vertikultur ini siswa/siswi MI 4 telah ikut serta dalam program K3, pemanfaatan limbah botol plastik sebagai penanggulangan masalah kebersihan dan kesehatan serta proses penghiasan dan pemasangan metode tanam vertikultur yang meningkatkan factor keindahan di lingkungan hidup mereka sehari-hari (sekolah mereka).