ANEMIA DAPAT SEBABKAN STUNTING? SOSIALISASI HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN ANGKA TERJADINYA STUNTING
Anemia merupakan kejadian dimana seseorang memiliki kadar hemoglobin yang rendah. Pada ibu hamil sendiri, apabila kadar Hb sudah kurang dari 11gr/dl, maka sudah teridentifikasi mengalami anemia. Pada dasarnya, anemia apabila dialami pada siapa pun akan membuat seseorang tampak lesu dah lemah, tidqk terkecuali ibu hamil. Apabila terdapat kasus ibu hamil dengan anemia, maka dapat diidentifikasi ibu hamil menjadi mudah lelah dan tidak berenergi. Padahal, energi sangat penting bagi ibu maupun janin dalam kandungannya.
Anemia pada ibu hamil dapat terjadi karena asupan gizi yang kurang. Ibu hamil dengan status gizi kurang akan lebih mudah merasa lemah, letih, lesu, lunglai dan nafsu makan berkurang sehingga asupan gizi yang dibutuhkan tidak terpenuhi, karena ketika nafsu makan menurunkan ibu hamil akan mudah mengalami anemia. Tingginya angka kurang gizi pada ibu hamil mempunyai kontribusi terhadap tingginya stunting di Indonesia.
Berdasarkan survey yang sudah dilakukan pada Kelurahan Cepoko, ditemukan beberapa kasus ibu hamil dengan anemia, kasus paling banyak ditemukan pada RW 03. Hal ini lah yang menjadi pilihan saya untuk mengadakan sosialisasi agar dapat menambah pengetahuan dan meningkatkan kesadaran, guna mengurangi banyaknya ibu hamil dengan anemia. Ditambah lagi, adanya kasus stunting di Kelurahan Cepoko juga. Ditemukan 1 kasus stunting pada masing-masing RW di Kelurahan Cepoko.
Pencerdasan terkait anemia yang mana juga memiliki hubungan sebab akibat dengan faktor risiko terjadinya stunting, menjadi penting adanya dan perlu untuk dilakukan. Sosialisasi dilakukan dengan media presentasi, dengan saya memaparkan materi kepada para ibu hamil. Sosialisasi dilaksanakan pada 22 Juli 2022 di Rumah Pintar Kelurahan Cepoko, bertepatan dengan tanggal diadakannya Kelas Ibu Hamil rutin Kelurahan Cepoko.
Jalannya sosialisasi berlangsung lancar dan aktif. Para ibu hamil terlihat antusias dalam mengikuti sosialisasi. Terdapat beberapa pertanyaan pula yang diajukan oleh ibu hamil guna menuntaskan rasa penasaran yang dirasakan. Kegiatan diakhiri dengan penyerahan “tikar stunting” sebagai salah satu alat untuk deteksi dini stunting. “Tikar stunting” ini digunakan untuk mengukur tinggi balita, dimana disana sudah tertera batasan umur dan tinggi badan sesuai usianya.
Harapannya, sosialisasi ini dapat menyadarkan seluruh masyarakat terutama para ibu hamil, bahwa stunting itu dapat dicegah sejak kehamilan. Dengan adanya pencegahan dini sejak kehamilan, diharapkan angka stunting yang terjadi di Kelurahan Cepoko dapat mengalami penurunan. Semoga kedepannya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dapat menjadi kunci masa depan Kelurahan Cepoko menjadi lebih sehat
Penulis : Rabiatul Awalia Putri Budianti (22020119120032)
Dosen Pembimbing : Dr.rer.nat Thomas Triadi Putranto, ST, M.Eng
Program Studi : Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran
Lokasi : Kelurahan Cepoko, Kecamatan Gunung Pati, Kota Semarang