PERANGI MARAKNYA ADIKSI PENGGUNAAN GADGET, Tim KKN Undip Sosialisasikan Pembelajaran Efektif di Tengah Distraksi Teknologi

Whats-App-Image-2022-07-27-at-12-05-32-PMBekasi (16/7) – Salah satu mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro melakukan sebuah sosialisasi sekaligus memberikan booklet mengenai pengaturan screen time pada anak serta bahaya terjadinya adiksi gawai dan internet bagi anak-anak. Pelaksanaan program ini merupakan memenuhi kegiatan program monodispliner yang dilakukan oleh Nur Intan (21) mahasiswa Fakultas Psikologi pada hari Sabtu, 16 Juli 2022 yang dihadiri oleh ibu-ibu PKK. Pelaksaan program ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan pemahaman kepada orang tua, terutama ibu bahwa pemberian gawai terlalu lama dapat memberikan dampak negatif bagi perkembangan anak dan sikap anak. Bahaya pemberian gawai terlalu lama dapat berakibat menimbulkan adanya gangguan adiksi internet maupun gawai, Indonesia sudah tercatat sebanyak 19,3 persen pada remaja yang sudah menjadi kecanduan internet serta pemakaian gawai menjadi 11,6 jam perhari. Menurut Rini (2011) dam Rosenberg (2014) dampak negatif yang akan terjadi apabila anak sudah mengalami adiksi internet atau gawai, yaitu anak akan menjadi malas, kurangnya minat untuk berinteraksi sosial, meningkatnya perilaku agresif, menurunya prestasi di sekolah, anak menjadi lebih suka menyendiri, terganggu waktu istirahat dan makan serta menimbulkan gangguan pada mata.

Program dilaksanakan di rumah salah satu warga RT 05 RW 06, Kelurahan Jatiwarna yang dihadiri oleh ibu-ibu PKK sekitar 20 orang. Program ini dilakukan dengan memberikan pemahaman mengenai kondisi penggunaan internet di Indonesia saat ini dan fakta peningkatan penggunaan internet selama pandemi Covid-19, pengertian adiksi internet dan adiksi gawai, faktor-faktor yang dapat memicu anak untuk menggunakan gawai lebih lama, dampak adiksi gawai dan internet bagi perkembangan anak dan sikap anak, bagaimana peran orang tua dalam penggunaan gawai, dan panduan anak dalam memakai gawai sesuai dengan usia anak. Pada akhir acara, mahasiswa mempersilahkan kepada ibu-ibu yang ingin berbagi kondisi anak di rumah dan bagaimana cara mereka memberikan gawai kepada anak. Salah satu ibu-ibu PKK memberikan pengalamannya, beliau berkata bahwa anaknya berusia 5 tahun sudah sangat kecanduan gawai sebab dari pagi sampai sore hanya memegang gawai dan tidak mau pergi keluar rumah, beliau sudah memberikan arahan untuk melarangnya namun anak tersebut marah dan membanting gawai tersebut. Mahasiswa memberikan masukkan dari pengalaman pribadi di rumah yaitu untuk mulai pelan-pelan memberikan arahan yang tegas dan konsisten dalam penggunaan gawai serta jika anak marah, seorang ibu tidak perlu langsung memberikan permintaan tersebut sebab anak akan berpikir kalau dia marah semua permintaan akan dituruti.

Untuk selanjutnya, diberikan beberapa bingkisan kepada ibu-ibu yang sudah mau bertanya dan menyampaikan pengalamannya mengenai kondisi di rumah serta memberikan beberapa booklet kepada ibu-ibu yang menginginkan informasinya dapat disampaikan kepada anak-anaknya.

Penulis : Nur Intan Ratu Kusuma – 15000119120006 – Fakultas Psikologi
DPL : dr. Siti Fatimah, M. Kes.
Lokasi : Kelurahan Jatiwarna, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat