Harga daging sapi turun akibat wabah PMK (Penyakit Mulut Kuku) kesempatan untuk meningkatkan konsumsi dengan cara pengolahan yang tepat dan aman
Grobogan (25/7). Wabah PMK kini sedang merebak dan menyerang banyak ternak ruminansia termasuk ternak sapi, wabah ini belum diketahui apa obatnya sehingga cukup merugikan peternak karena harga hewan ternak dan daging turun. KKN Tim II pada minggu ke – 3 diisi dengan kegiatan monodisiplin di desa Tanggirejo Kecamatan Tegowanu kabupaten Grobogan, Jawa Tengah pada tanggal 25 Juli 2022 dengan program penyuluhan cara pengolahan dan penanganan daging sapi di masa PMK agar tetap aman dan sehat ketika dikonsumsi masyarakat untuk mencegah stunting.
Program ini melibatkan masyarakat desa terutama ibu rumah tangga yang mengolah daging secara langsung, penyuluhan dilaksanakan di RT 1 RW 1 yang dilakukan secara door to door kepada 5 orang ibu rumah tangga agar masyarakat lebih paham dan mengenal masyarakat lebih dekat. Penyuluhan dilakukan dari rumah ke rumah secara bergantian dengan memberikan penjelasan dan leaflet agar dapat disimpan dan dipahami oleh para ibu rumah tangga dirumah.
Penyuluhan ini berangkat dari banyaknya pemberitaan yang simpang siur mengenai wabah PMK, salah satunya berita mengenai virus PMK dapat menular ke manusia jika mengkonsumsi dagingnya. Mahasiswa KKN Tim II merupakan salah seorang mahasiswa jurusan peternakan sehingga sebaiknya ikut membagikan ilmu pengetahuan mengenai wabah PMK agar masyarakat tidak mempercayai kabar yang tidak benar mengenai PMK ini dan tetap mengkonsumsi daging seperti biasanya. Penyuluhan ini mengajarkan kepada para ibu rumah tangga bahwa daging sapi yang terinfeksi virus PMK masih dapat dikonsumsi asalkan diolah dengan cara yang baik dan benar agar tetap aman dan sehat. Cara mengolahnya yaitu dengan memegang daging memakai sarung tangan, tidak di cuci di air mengalir secara langsung, tidak mengkonsumsi bagian kepala, kaki dan jeroan serta langsung merebus daging selama 30 menit sebelum dilakukan pengolahan selanjutnya. Mahasiswa menjelaskan bahwa virus PMK tidak dapat menular pada manusia melainkan hanya pada ternak ruminansia sehinga tidak perlu dikhawatirkan.
Harapan masyarakat adalah agar setelah ini bisa mengkonsumsi daging dengan aman dan sehat meskipun masih dalam masa wabah PMK di Indonesia.