Ayo Kenali Logo Obat dan Jamu Tradisional! Mahasiswa KKN Undip Melakukan Sosialisasi Tentang Logo Obat dan Swamedikasi serta Jamu Tradisional untuk Meningkatkan Imunitas Tubuh
Pati (8/08/2022) – Akhir-akhir ini kasus covid-19 mengalami kenaikan kembali. Satgas Penanganan Covid-19 mencatat ada tambahan 5.085 kasus baru infeksi virus corona pada Selasa 19 Juli 2022. Oleh karena itu masyarakat Indonesia harus kembali waspada untuk kembali meningkatkan imunitas tubuh agar terhindar dari virus Covid-19, salah satunya dengan mengonsumsi jamu tradisional. Jamu termasuk obat tradisional yang dibuat dari bahan atau ramuan dari tumbuhan, hewan atau mineral dan sediaan sarian atau campurannya yang secara turun-temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan norma yang berlaku di masyarakat.
Jumat (29/07), Mahasiwa Universitas Diponegoro, Yuli Yanti, Prodi Farmasi melalui program “Pengenalan dan Pembagian Jamu Tradisional untuk Meningkatkan Imunitas Tubuh” mengedukasi Warga Desa Beketel, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati. Pengenalan jamu tradisional diawali dengan edukasi mengenai definisi jamu tradisional, kelebihan serta kekurangannya. Setelah itu diberikan produk jamu tradisional serta dijelaskan masing-masing manfaat dari bahan jamu tersebut dan dijelaskan cara pembuatannya.
Jamu tradisional yang akan dibagikan kepada masyarakat yaitu berupa jahe, kunyit, kayu manis, sereh, gula merah yang dikemas lalu tinggal rebus dan diminum. Jahe memiliki kandungan berupa shogaol, gingerol dan zingeron yang berfungsi sebagai antioksidan dan antiinflamasi untuk menangkal radikal bebas sehingga meningkatkan sistem imun. Kayu manis memiliki kandungan cinnamaldehyde yang berperan dalam meningkatkan imunitas serta minyak atsiri, flavonoid dan tanin sebagai antioksidan. Sereh mengandung minyak atsiri. Gula jawa digunakan sebagai pemanis alami.
Kegiatan ini disampaikan kepada masyarakat Desa Beketel secara door to door mulai hari Jumat, 29 Juli sampai Minggu, 31 Juli 2022. Dengan adanya pengenalan jamu tradisional ini diharapkan masyarakat Desa Beketel dapat mengetahui manfaat jamu tradisional dan dapat membiasakan diri untuk mengonsumsi jamu tradisional dikarenakan memiliki manfaat yang banyak salah satunya meningkatkan imunitas tubuh.
Obat adalah zat yang digunakan untuk pencegahan dan penyembuhan penyakit serta pemulihan dan peningkatan kesehatan bagi penggunanya. Pada kemasan obat, terdapat logo berupa tanda lingkaran sebagai identitas golongan obat. Logo obat dibagi menjadi 4 yaitu obat bebas, obat bebas terbatas, obat keras dan obat narkotika. Obat Bebas yaitu obat yang boleh dibeli secara bebas tanpa menggunakan resep dokter. Obat bebas terbatas yaitu obat yang boleh dibeli secara bebas tanpa menggunakan resep dokter namun mempunyai peringatan khusus saat menggunakannya. Obat keras yaitu obat yang hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter. Obat Narkotika yaitu obat yang hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter dan dapat menyebabkan ketergantungan.
Selasa (18/07), Mahasiwa Universitas Diponegoro, Yuli Yanti, Prodi Farmasi melalui program “Sosialisasi Pengenalan Logo Obat dan Swamedikasi” mengedukasi Warga Desa Beketel, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati. Sosialisasi diawali dengan pembagian leaflet yang berisi sedikit penjelasan tentang swamedikasi, arti logo obat beserta contohnya. Setelah itu, bertanya kepada masyarakat dimana biasanya mendapatkan obat selain dari dokter lalu diberi penjelasan tentang swamedikasi. Swamedikasi adalah upaya menggunakan atau memperoleh obat tanpa diagnosa, saran dokter, resep, pengawasan terapi ataupun penggunaan obat untuk mengobati diri sendiri tanpa konsultasi dengan petugas kesehatan. Selanjutnya dijelaskan tentang logo obat yang terdapat di kemasan masing-masing obat beserta contohnya.
Kegiatan ini disampaikan kepada masyarakat Desa Beketel secara door to door mulai hari Selasa, 19 Juli sampai Kamis, 21 Juli 2022. Dengan adanya sosialisasi ini diharapkan masyarakat Desa Beketel dapat mengetahui masing-masing arti logo obat dan mampu membedakan mana obat yang dapat dibeli secara bebas dan mana obat yang hanya dapat dibeli dengan resep dokter.
Yuli Yanti (S1-Farmasi/Fakultas Kedokteran)
DPL : Ocid Mursid, S.T., M.T.