Tingginya Risiko Demensia, Mahasiswi KKN Berikan Edukasi

Semarang (17/07/2022) – 750.000 dari 7,5 juta usia 65 tahun keatas di negara maju kemungkinan menderita penyakit Alzheimer. Perkiraan WHO pada tahun 2011, 1 juta orang mengalami Alzheimer di Indonesia. Saat mencapai usia 65 tahun, risiko terkena Alzheimer akan meningkat dua kali lipat setiap lima tahunnya. Oleh karena itu, deteksi dini demensia serta Alzheimer menjadi penting untuk diketahui masyarakat.

Kurangnya informasi terkait tanda, gejala, serta penanganan demensia di kalangan masyarakat Indonesia membuat Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro terdorong untuk memberikan edukasi mengenai Deteksi Dini Demensia. Edukasi dilakukan di RW 2 Kelurahan Mlatibaru, Kecamatan Semarang Timur pada hari Minggu, 17 Juli 2022, bersamaan dengan senam otak pencegahan demensia.


Booklet Deteksi Dini Demensia


Sembari berkumpulnya para warga RW 2 untuk senam rutin yang dilakukan setiap hari Minggu, mahasiswa memberikan edukasi serta membagikan booklet yang dapat membantu warga untuk mengingat kembali materi yang diberikan. Edukasi berisikan pengertian demensia, faktor risiko demensia, mengenali tanda-tanda dini demensia, serta cara pencegahan demensia yang dapat dilakukan. Dengan dilaksanakan program ini, diharapkan pengetahuan serta pemahaman masyarakat mengenai demensia meningkat, sehingga pencegahan dapat dilakukan.


Pelaksanaan Edukasi dan Pembagian Booklet Deteksi Dini Demensia


KKN Tim II Universitas Diponegoro 2021/2022
Penulis: Farishta Fedira Arthanti (22010119130069)
DPL : Apip.,S.E.,M.Si