MAHASISWA TIM II KKN UNDIP BERIKAN PENGUATAN PEMAHAMAN AKAN PERNIKAHAN DINI BUKANLAH SOLUSI DEMI MASA DEPAN YANG LEBIH BAIK
Medan (22/7) – Mahasiwa TIM II KKN Universitas Diponegoro melaksanakan program kerja monodisiplin dengan tema “Pernikahan Dini Bukanlah Solusi demi Masa Depan yang Lebih Baik” di SMP Masehi yang berada di Lingkungan Kecamatan Medan Selayang, Kelurahan Sempakata, Medan, Sumatera Utara.
Di era pandemi bahkan kini masa pasca pandemi tak dapat dipungkiri kasus pernikahan dini semakin melonjak. Pernikahan dini dianggap sebagai solusi ditengah gemparan tekanan ekonomi, minimnya edukasi, emosional, tradisi dan budaya, hingga pengaruh media massa dan internet.
Pernikahan dini merupakan bentuk pernikahan yang mana salah satu atau kedua pihak dari pasangan tersebut berusia dibawah ketentuan umur yang belaku. Perubahan UU No 1 Tahun 1974 tentang perkawinan mengubah usia miminal pernikahan. Jika sebelumnya pernikahan diizinkan jika pria berusia 19 tahun dan wanita berusia 16 tahun, kini syarat usia minimal kedua mempelai disyaratkan berusia 19 tahun. Pertimbangan buruknya pernikahan dini tentunya tidak hanya berpaku pada ketentuan yang menjadi hukum di Indensia, namun resiko yang dihadapi pun kiranya menjadi bahan pertimbangan untuk melakukan pernikahan dini. Resiko yang mungkin di hadapi antara lain gangguan kesehatan reproduksi, pengasuhan anak yang salah, putusnya pendidikan hingga kekerasan dan perceraian, dan lain sebagainya.
Untuk itu mahasiswa KKN TIM II UNDIP hadir untuk memberikan penguatan pemahaman akan resiko yang dapat ditimbulakn oleh penikahan dini. Memberikan pemahaman bahwa pernikahan dini bukanlah solusi untuk masalah apapun itu, bahkan pernikahan ini merupakan salah satu yang patut dicegah.
Kegiatan ini dilaksanakan di salah satu sekolah swasta yang berada di Kelurahan Sempakata, Kecamatan Medan Selayang yakni SMP Masehi. Kegiatan dilakukan dengan metode penyuluhan ke kelas-kelas untuk menyampaikan materi terkait dibantu dengan pemberian leaflet materi terkait, sehingga pemahaman tidak hanya melalui media lisan namun juga ada bentuk visual tertulis yang dapat mereka baca dan pahami.
Penulis : Horenta Emawati br T | 110001191301810
DPL : Dr. Heni Riqziati, S.Pt., M. Si