Sampah Makanan se-Monas! Mahasiswa Undip Sosialisasikan Food Waste di SMPN 46 Pejaten Timur
Jakarta, Pejaten Timur (03/08/2022) – The Economist Intelligence Unit tahun 2017 melaporkan bahwa Indonesia merupakan penyumpang sampah terbesar kedua di dunia yaitu sekitar 300 kg setiap individu. Berdasarkan kajian oleh Bappenas yang bekerjasama dengan Waste4Change, World Research Institute (WRI), dan didukung oleh UK-FCDO pada Juni 2021. Berdasarkan kajian tersebut, ditemukan bahwa sampah makanan yang terbuang di Indonesia sejak 2000 – 2019 mencapai 23 – 48 juta ton pertahun atau setara dengan 115 – 184 kilogram per kapita per tahun.
Food waste atau sampah makanan merupakan makanan siap untuk dikonsumsi namun dibuang begitu saja dan pada akhirnya menumpuk di TPA. Sampah yang menumpuk di TPA dapat menghasilkan 50-55% gas metana dan 40-45% gas karbondioksida yang berdampak pada pemanasan global. Selain itu, dampak sampah makanan terhadap lingkungan adalah bencana ledakan sampah di TPA yang dapat menyebabkan longsor dan memakan korban jiwa dan air lindi yang bercampur dengan sampah dan meresap ke tanah dapat mencemari air minum.
Berdasarkan fenomena sampah makanan, dampak yang dihasilkan oleh sampah makanan terhadap lingkungan, dan Sustainable Development Goals nomor 13 yaitu climate action (penanganan perubahan iklim), mahasiswa KKN Tim II UNDIP 2021/2022 yaitu Susi Santiaji, mahasiswa Ilmu Komunikasi 2019, Universitas Diponegoro, melakukan sosialisasi edukasi food waste. Sasaran dari sosialisasi ini adalah remaja dengan tujuan untuk mengedukasi dan membiasakan sedari dini untuk bijak pada makanan agar tidak menjadi sampah.
Sosialisasi edukasi food waste dilakukan pada hari Jum’at, 22 Juli 2022 di SMPN 46 Pejaten Timur kelas 7A. Sosialisasi dilangsungkan menggunakan metode presentasi dengan menggunakan powerpoint. Sosialisasi berjalan dengan lancar dan siswa mengikuti dengan antusias dan interaktif. Sosialisasi berisikan mengenai pengertian sampah makanan, contoh sampah makanan, mengapa ada sampah makanan, data sampah di Indonesia, bahaya dan dampak sampah makanan, upaya mencegah bahaya dan dampak sampah makanan berdasarkan konsep reduce, reuse, dan recycle, games seputar sampah makanan, dan ditutup dengan ajakan untuk melakukan gerakan #Habiskanmakananmu dan pemberian stiker kepada siswa SMPN 46 Pejaten Timur kelas 7A yang bertuliskan #Habiskanmakananmu.
Program sosialisasi edukasi food waste di SMPN 46 Pejaten Timur diakhiri dengan pemberian poster edukasi food waste secara simbolis kepada Kepala Sekolah SMPN 46 Pejaten Timur yaitu Bapak Endin Haerudin.
Ardi selaku salah satu peserta sosialisasi menyatakan bahwa ia merasa belajar pengetahuan baru selama sosialisasi berlangsung.
Harapan Ardi sebagai masyarakat, berharap terdapat banyak sosialisasi mengenai sampah makanan sehingga masyarakat mengetahui pengetahuan mengenai bahaya dan dampak dari sampah makanan.
“Sosialisasi sampah makanan itu berguna, supaya sampah makanan di Indonesia dapat berkurang dan mengurangi pemanasan global”
Walaupun demikian, sebagai evaluasi sosialisasi food waste diperlukan sosialisasi edukasi food waste secara intensif kepada anak-anak, remaja, dan orang dewasa, untuk memaksimalkan upaya pengurangan sampah makanan dan menghindari dampak dari sampah makanan.
Harapan dari program sosialisasi edukasi food waste ini, siswa-siswa dapat memahami materi mengenai food waste dan melakukan gerakan #HabiskanMakananmu pada kehidupan sehari-hari mereka.
Penulis: Susi Santiaji – Ilmu Komunikasi/FISIP
DPL: Nurhadi Bashit, ST., M.Eng.