WASPADA BAHAYA STUNTING DAN NARKOBA !! MAHASISWA KKN UNDIP GELAR AKSI EDUKASI PENCEGAHAN STUNTING KEPADA IBU HAMIL DAN ANTI NARKOBA KEPADA SISWA SMP HINGGA SMK DI KOTA SEMARANG
Semarang (8/9/2022) – Pada saat ini Indonesia sedang menghadapi permasalahan bidang kesehatan yang berdampak serius terhadap Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Dua permasalahan diantaranya adalah stunting pada balita serta penggunaan narkotika dan obat-obatan terlarang (Narkoba). Hal tersebut sesuai dengan permasalahan SDGs Nomor 3 yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera (Good Health and Well Being).
Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan pada masa awal setelah bayi lahir akan tetapi kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 tahun. Balita pendek (stunted) dan sangat penting (severety stunted) adalah balita dengan panjang badan (PB/U) dan tinggi badan (TB/U) menurut umurnya dibandingkan dengan standar baku WHO-MGRS tahun 2006.
Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 yang dilaksanakan Kementerian Kesehatan, angka prevalensi stunting di Indonesia pada 2021 sebesar 24,4%, atau menurun 6,4% dari angka 30,8% pada 2018. Kemudian Berdasarkan data Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah, angka stunting pada anak-anak mencapai 3,10 persen atau 1.367 dari 44.058 anak di Kota Semarang.
Melihat kondisi tersebut, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 88 Kelurahan Randusari Universitas Diponegoro membuat sebuah kegiatan edukasi dan penyuluhan kesehatan tentang pencegahan stunting pada balita dengan mengadakan pertemuan secara langsung bersama ibu hamil yang diselenggarakan pada tanggal 15 Juli 2022 di Kampung KB, Kelurahan Randusari, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang. Kegiatan edukasi ini dilakukan dengan memasang banner dan mempresentasikan materi mengenai definisi, ciri-ciri, faktor penyebab, dampak, serta langkah-langkah pencegahan stunting seperti mencukupi asupan gizi, melengkapi imunisasi dan memperbaiki sanitasi lingkungan.
Program ini mendapatkan respon yang baik dan positif dari masyarakat. Dengan adanya kegiatan edukasi kesehatan tentang pencegahan stunting pada balita, masyarakat dapat memperoleh ilmu yang bermanfaat dan diharapkan masyarakat dapat memperhatikan pola asuh, pola makan dan peningkatan akses air bersih dan sanitasi sebagai bentuk upaya pencegahan stunting sejak dini.
Program kedua yang telah dilaksanakan adalah pencegahan anti Narkoba. Berdasarkan data survey yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) yaitu sebanyak 2,2% dari total populasi orang di Indonesia terjerat narkoba. Hal tersebut berdasarkan hasil penelitian terbaru BNN dan Universitas Indonesia (UI). Di Provinsi Jawa Tengah, terdapat sekitar 500 ribu penduduk yang terlibat dalam penyalahgunaan obat-obatan terlarang tersebut.
Menanggapi hal ini, Mahasiswa KKN TIM II Kelompok 88 Universitas Diponegoro menunjukkan kepeduliannya berupa membuat program Penyuluhan dan Edukasi Anti Narkoba untuk kalangan pelajar dan remaja yang dilaksanakan pada Hari Selasa, 12 Juli 2022 di SMP-SMK Kristen Gergaji Semarang. Program kerja pertama yang akan dilaksanakan adalah pembuatan poster jauhi narkoba. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pelajar agar selalu prihatin terkait bahaya narkoba.
Program acara ini diawali dengan sambutan-sambutan dan dilanjutkan dengan pre-test guna mengetahui sejauh mana pengetahuan peserta mengenai narkoba. Setelah itu memasuki acara inti yakni Sosialisasi Program Anti Narkoba yang dibawakan dengan gaya santai menjadikan peserta tidak bosan saat acara berlangsung. Kemudian peserta melakukan post-test guna membandingkan pemahaman sebelum dan setelah diberikan penyampaian materi sosialisasi.
Acara yang dilaksanakan mendapatkan sambutan dan antusias yang baik dari para peserta dan diakhiri dengan foto bersama.
Penulis : Tantriati
DPL : An’im Kafabih, S.E., M.E.
Lokasi : Kelurahan Randusari, Kecamatan Semarang Selatan