Sungguh Unik! Mahasiswa KKN UNDIP Beritahu Cara Mengolah Temulawak Menjadi Sediaan Teh Guna Mengatasi Gangguan Pencernaan
Semarang (23/07/2022), tepatnya di Kelurahan Salaman Mloyo, Kec. Semarang Barat, Kota Semarang, mahasiswa KKN Universitas Diponegoro melakukan edukasi terkait manfaat temulawak dan bagaimana cara mengolahnya menjadi suatu sediaan teh yang dapat dikonsumsi. Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh banyaknya komoditi tanaman temulawak di sekitar rumah warga. Program ini bertujuan untuk mengajak masyarakat agar hidup lebih sehat lagi dan menyadari bahwa potensi temulawak yang mereka tanam sangat baik bagi kesehatan.
Temulawak memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, dimana salah satunya adalah mengatasi gangguan pencernaan misalnya sakit perut, sembelit, disentri, diare berdarah, dan dapat meningkatkan nafsu makan. Biasanya, masyarakat mengolah temulawak menjadi sediaan jamu sehingga masyarakat perlu tahu cara lain mengolah temulawak yang lebih sederhana, yaitu menjadi sediaan teh.
Edukasi ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 23 Juli 2022 di salah satu rumah anggota PKK dengan sasaran Ibu-Ibu PKK RT 4 RW 5 Salaman Mloyo. Kegiatan ini berlangsung lancar yang dimulai dengan membagikan link video edukasi kepada Ibu-Ibu melalui grup Whatsapp dan menontonnya bersama. Sembari menonton video maka mahasiswa menjelaskan manfaat temulawak untuk mengatasi gangguan pencernaan dan isi video tutorial tersebut. Adapun cara mengolah temulawak menjadi sediaan teh, yaitu:
1. Sortasi basah, rimpang temulawak disortir dan dibersihkan dari tanah ataupun kotoran lainnya.
2. Pencucian, rimpang dicuci dengan air mengalir dan ditiriskan.
3. Pengupasan dan Perajangan, dimana perajangan bertujuan untuk mempercepat proses pengeringan. Tebal irisan 3-5 mm.
4. Pengeringan dan Sortasi Kering, irisan rimpang dijemur di bawah panas matahari selama ±6 jam lalu disortasi kering untuk memisahkan kotoran yang tertinggal.
5. Penyerbukan, simplisia diblender hingga halus.
6. Pembuatan Sediaan Teh, dimasukkan 2 sendok teh serbuk simplisia dan diseduh dengan air panas lalu diaduk.
7. Penyaringan, dapat dilakukan dengan kain putih bersih maupun saringan lainnya.
Materi edukasi ini mendapat perhatian dan antusias dari Ibu-Ibu PKK. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya feedback berupa tanya-jawab singkat. Sebelum mengakhiri kegiatan, maka mahasiswa membagikan serbuk simplisia temulawak kepada masing-masing Ibu-Ibu PKK yang hadir. Hal tersebut diharapkan memberikan manfaat dan dapat pula dijadikan acuan ketika Ibu-Ibu hendak membuat serbuk simplisia temulawak. Sebagai penutup, maka mahasiswa membagikan kuesioner evaluasi berbentuk hardcopy yang berisi pertanyaan seputar pemahaman Ibu-Ibu terkait edukasi yang disampaikan. Berdasarkan hasil evaluasi, secara keseluruhan Ibu-Ibu PKK RT 4 RW 5 Salaman Mloyo memahami ilmu yang telah disampaikan.
Penulis : Elisa Br. Saragih
DPL : Novia Sari Ristianti, S.T., M.T.
Lokasi : Kelurahan Salaman Mloyo, Kec. Semarang Barat, Kota Semarang