MAAF YA NAK, INI KALI PERTAMA KAMI JADI ORANG TUA: MAHASISWI PSIKOLOGI UNDIP AJAK ANGGOTA PKK UNTUK BERKENALAN DENGAN GAYA POLA ASUH

RPTRA Ikapola, Pondok Kelapa (28/07/2022) — Keluarga merupakan pendidikan pertama bagi anak, dimana anak dapat belajar untuk bersosialisasi dan mengenal berbagai emosi yang dirasakannya. Normalnya, setiap orang tua menginginkan yang terbaik untuk anak. Keinginan inilah yang memunculkan rangkaian pola asuh yang ditanamkan orang tua kepada anak-anaknya.

Bersamaan dengan pertemuan rutin anggota PKK Pondok Kelapa di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Ikapola, salah satu anggota kelompok KKN Tim II UNDIP TA 2021/2022 yang berdomisili di Pondok Kelapa 1 melakukan penyuluhan mengenai pola asuh anak. Penyuluhan program kerja berbasis SDGs ini dihadiri oleh kurang lebih 35 anggota PKK.

Patricia, mahasiswi Psikologi Undip 2019 yang melakukan penyuluhan, memberikan penjelasan teoritis dan implikasi dari empat pola asuh yang dipelopori oleh salah satu tokoh psikolog klinis, Diana Baumrind. Lebih lanjut, ia mengemukakan bagaimana pola asuh orang tua dapat memengaruhi karakter dan kecerdasan emosi anak di masa depan. Empat jenis pola asuh tersebut yaitu pola asuh otoriter, pola asuh otoritatif, pola asuh lalai, dan pola asuh permisif.

Pemaparan materi jenis pola asuh orang tua

“Perlu diperhatikan bahwa pola asuh otoriter yang diterapkan orang tua, bersifat membatasi dan menghukum anak. Secara langsung, pola asuh ini mendesak anak untuk tunduk pada orang tua dalam segala hal sehingga tidak ada ruang bagi anak untuk menyampaikan pendapat dan perasaannya. Nah, makanya disini saya kasih gambar Hitler.” ujar Patricia mendapatkan gelak tawa dari anggota PKK.

Program penyuluhan kurang lebih berdurasi sekitar 30 menit yang kemudian diakhiri dengan sesi sharing dari salah satu anggota PKK yang menceritakan pengalamannya menggunakan pola asuh permisif.

Sesi sharing dengan salah satu anggota PKK RPTRA Ikapola

“Mungkin ini bisa jadi informasi tambahan buat rekan ibu-ibu sekalian, bahwa saya termasuk salah satu orang tua yang menerapkan pola asuh permisif kepada anak bungsu saya. Hasilnya, anak saya sekarang mengalami keterlambatan dalam berbicara (speech-delay) karena saya pribadi yang selalu menuruti keinginannya untuk bermain gadget dalam waktu yang lama.”

__
Penulis: Patricia Olivia (Fakultas Psikologi Undip, NIM: 15000119130165)
Editor (DPL): Yayuk Astuti, S.Si., Ph.D.
Lokasi: RPTRA Ikapola, Kel. Pondok Kelapa, Kec. Duren Sawit, DKI Jakarta