Ide Usaha! Mahasiswa KKN UNDIP Ajak Warga Desa Geparang untuk Mengolah Minyak Jelantah menjadi Lilin Aromaterapi


Kegiatan edukasi mengenai bahaya atau dampak negatif penggunaan minyak jelantah

Purworejo (20/07/2022) – Lestari Ningrum, Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro tahun 2022, Program Studi Ekonomi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, melaksanakan program kerja monodisiplin “Edukasi dan Pelatihan Daur Ulang Minyak Jelantah menjadi Lilin Aromaterapi sebagai Peluang Usaha” di Desa Geparang, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Purworejo.

Minyak jelantah merupakan minyak goreng sisa bekas dipakai untuk menggoreng berulang kali. Terdapat bahaya atau dampak negatif yang ditimbulkan akibat penggunaan minyak jelantah secara berulang diantaranya yaitu menurunnya mutu dan nilai gizi bahan pangan yang di goreng, penggunaan minyak jelantah dapat menyebabkan gangguan kesehatan, pembuangan minyak jelantah di lingkungan dapat menyebabkan pencemaran lingkungan jika dilakukan secara terus menerus.

Selain bersifat karsinogenik, minyak jelantah juga merupakan kategori limbah B3 (Bahan Berbahaya Beracun) yang berbahaya apabila dibuang ke lingkungan. Pembuangan limbah minyak jelantah ke selokan atau tanah akan mencemari air dan tanah. Limbah minyak jelantah yang dibuang tanpa pengolahan akan memerlukan perbaikan lingkungan yang sulit dan memerlukan biaya yang besar.

Berdasarkan survey KKN yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa banyak ibu-ibu yang masih menggunakan minyak jelantah dan membuang minyak jelantah secara sembarangan. Mereka belum mengetahui cara mengolah minyak jelantah sehingga dapat dijadikan barang yang memiliki nilai jual. Selain itu, masyarakat Desa Geparang juga banyak yang menganggur dan memiliki pekerjaan yang tidak tetap atau musiman.

Berangkat dari latar belakang tersebut, Lestari Ningrum salah satu mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro tahun 2022 mencanangkan program kerja monodisiplin yaitu edukasi dan pelatihan daur ulang minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi sebagai peluang usaha.

Tujuan dari pemberian edukasi ini yaitu untuk meminimalisir penggunaan minyak jelantah, apalagi terdapat bahaya yang ditimbulkan dari penggunaan minyak jelantah secara terus-menerus. Selain itu, pemberian edukasi juga bertujuan untuk memberikan terobosan baru bagi ibu-ibu rumah tangga bahwa lilin aromaterapi dari minyak jelantah ini dapat dijadikan peluang usaha dan juga dapat dijadikan dekorasi untuk hiasan ruangan di rumah.


Proses pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah

Lilin aromaterapi ini memiliki manfaat yaitu dapat mengatasi insomnia, mengatasi tekanan dan nyeri pada otot, mengurangi stres, mempertahankan konsentrasi, memberikan efek terapi menenangkan dan merilekskan pikiran dari aroma yang ditimbulkan, dan memiliki nilai ekonomis yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai alternatif tambahan penghasilan masyarakat.

Edukasi, pelatihan, dan pembagian leaflet dilakukan saat arisan ibu-ibu RT 02/RW 01 pada hari Rabu, 20 Juli 2022 di rumah ketua RT 02/RW 01 dengan dihadiri ibu-ibu arisan sebanyak 20 orang. Program diberikan dalam bentuk edukasi mengenai bahaya penggunaan minyak jelantah dan pelatihan membuat lilin aromaterapi dari minyak jelantah. Edukasi diberikan melalui leaflet yang berisi dampak negatif atau bahaya dari penggunaan minyak jelantah, langkah-langkah dalam membuat lilin aromaterapi dari minyak jelantah, dan manfaat dari lilin aromaterapi. Kemudian dilanjutkan dengan demo proses pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah yang ditunjukkan oleh mahasiswa KKN.


Lilin aromaterapi dari minyak jelantah

Menurut ibu-ibu, hal ini merupakan pengalaman dan pengetahuan yang baru. Mereka hanya membuang minyak jelantah tanpa mengetahui cara mendaur ulang minyak jelantah menjadi barang yang bermanfaat dan bernilai ekonomi serta memiliki nilai jual. Selama program berlangsung, ibu-ibu menyambut dengan terbuka dan penuh antusias.



Leaflet daur ulang minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi

Pemberian edukasi dan pelatihan daur ulang minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi ini diharapkan dapat membuka peluang usaha baru bagi ibu-ibu rumah tangga di Desa Geparang. Apalagi minyak jelantah merupakan bahan baku yang mudah didapat. Sehingga ibu-ibu dapat termotivasi untuk memulai berbisnis dengan memanfaatkan bahan yang sudah ada.


Penyerahan leaflet kepada perwakilan ibu-ibu RT 02/RW 01

Penulis : Lestari Ningrum (Ekonomi – Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro)
Dosen Pembimbing Lapangan : Arifa Rachma Febriyani, S.I.Kom., M.I.Kom.