Imun Kuat Lansia Sehat: TIM KKN UNDIP Ajak Lansia Konsumsi Imunomodulator Alami dari Kunyit dan Asam Jawa

Tambakaji, Semarang (10/07) – Sistem imun tubuh akan menurun seiring bertambahnya usia manusia. Oleh karena itu, orang-orang yang telah memasuki masa lanjut usia umumnya lebih rentan terkena penyakit, khususnya COVID-19 yang masih belum sepenuhnya hilang. Sebagai upaya meningkatan system imun tubuh pada lansia, salah satu mahasiswa KKN Tim II UNDIP 2021/2022 dari prodi Biologi memberikan edukasi pada lansia di RW 06 Kelurahan Tambakaji, Ngaliyan, mengenai tumbuhan obat sebagai imunomodulator alami yang mudah didapatkan dan dibuat sendiri.

Whats-App-Image-2022-08-05-at-08-05-38-1

“Sudah survey ke lokasi, sudah sowan ke rumah Pak RW dan ibu ketua PKK, kebetulan memang banyak lansia di RW 06 ini. Jadi harapannya setelah edukasi, bisa diterapkan dan ibu bapak lansia bisa lebih memahami mengenai pentingnya menjaga system imun tubuh dengan tumbuhan obat,” jelas Vanessa, mahasiswa KKN UNDIP yang melaksanakan edukasi tersebut.

Kegiatan edukasi dimulai setelah mengadakan cek kesehatan oleh ibu-ibu PKK dan senam lansia di lapangan RW 06. Mulanya mahasiswa memberikan beberapa pertanyaan seperti pengetahuan para lansia mengenai system imun dan apa itu imunomodulator. Sebanyak 20 lansia yang mengikuti kegiatan menyatakan bahwa mereka belum mengetahui istilah imunomodulator dan kaitan tumbuhan obat dengan system imun tubuh. Mahasiswa kemudian membagikan poster yang berisikan tumbuhan obat apa saja yang dapat berpotensi sebagai imunomodulator sehingga informasi lebih mudah dipahami, dan menjelaskan apa itu system imun, cara kerja system imun, imunomodulator, dan tumbuhan obat sebagai imunomodulator alami. Di akhir acara, mahasiswa turut membagikan satu botol jamu kunir asem (kunir dan asam jawa) sebagai produk olahan tumbuhan obat sebagai imunomodulator yang layak konsumsi.

“Saat menginjak usia lanjut, system imun tubuh juga ikut menurun karena organ tubuh pun juga sudah menurun fungsinya, jadi harus ada penyokong lain seperti vitamin untuk membantu agar system imun tubuh kita tetap bekerja dengan baik. Nah, salah satu caranya yaitu dengan menggunakan imunomodulator. Imunomodulator sendiri adalah zat yang dapat digunakan untuk meningkatkan aktivitas system imun untuk melawan penyakit atau infeksi, tergantung jumlahnya. Kalau yang buatan contohnya vaksin dan yang alami contohnya tumbuhan obat,” imbuh Vanessa, saat pelaksanaan edukasi di depan para lansia.

Imunomodulator alami yang dapat ditemukan dengan mudah maupun ditanam sendiri di pekarangan rumah adalah jahe, kunyit, serai, temulawak, dan kencur. Adapun beberapa penelitian telah menyebutkan bahwa kunyit mengandung senyawa kurkumin yang memiliki banyak khasiat untuk pengobatan seperti antiinflamasi, antivirus, antioksidan, dan dapat meningkatkan system imun tubuh tanpa menunjukkan toksisitas. Namun, dalam penggunaan kunyit, tetap harus memperhatikan dosis pakai yaitu yaitu 3-9 gram per hari dari bahan kering, 1.5-3 gr/hari dari serbuk, dan 0.5-1 gram tiga kali sehari dari infus oral. Cara pengolahan tumbuhan obat umumnya menggunakan teknik sederhana seperti direbus. Hal tersebut dikarenakan proses perebusan dapat mengangkat zat yang terkandung dalam tumbuhan obat, berbeda dengan cara pengolahan dijus, digosok, atau diiris menyebabkan zat yang keluar lebih sedikit. Namun, apabila direbus terlalu lama juga dapat menyebabkan aktivitas antioksidan di dalam tumbuhan obat semakin rendah, karena terdapat perubahan struktur karena sel tumbuhan obat terdegradasi.

Imunomudulator-Tumbuhan-Obat-1

Penulis: Vanessa Farera Khizky Kuswanto (Fakultas Sains dan Matematika/24020119120009)

Dosen Pembimbing Lapangan: Dr. Ir. Suzanna Ratih Sari, M.M.,M.A

Lokasi KKN: Kelurahan Tambakaji, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang