Pangkas Angka Stunting, Mahasiswa UNDIP Lakukan Penyuluhan Bahaya Stunting di Kelurahan Baranangsiang

Baranangsiang, Bogor Timur, Bogor (7/8) Mulai tanggal 5 Juli 2022 Universitas Diponegoro menerjunkan Mahasiswa KKN yang tersebar diberbagai wilayah. Salah satunya dalah di Kota Bogor, Jawa Barat. Berkenaan dengan itu Vina Maulida, mahasiswa yang mengikuti KKN Tim II Universitas Diponegoro periode 2022 melakukan kegiatan di daerah tersebut. Program Kerja diangkat berasal dari hasil survey dan keresahan masyarakat yang tentunya berkaitan dengan nilai SDG’s. Program yang dibawakan salah satunya adalah Penyuluhan Stunting sebagai Sarana Meminimalisir Angka Stunting pada Anak. Dilaksanakan di RT 06 RW 08 Kelurahan Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor.
Dalam program ini dilakukan pengenalan serta penjelasan mengenai stunting. Tentunya dengan dilakukan pembelajaran terlebih dahulu menurut sumber-sumber terpercaya dan ahli dalam bidangnya. Vina Maulida melakukan kunjungan secara door to door kepada ibu rumah tangga yang akan dan sudah memiliki anak. Dengan tambahan media brosur yang berisikan tentang segala hal tentang Stunting. Setiap ibu dijelaskan mengenai pengertian, bahaya, ciri-ciri, penyebab, dan cara mengatasi stunting. Diikuti dengan kegiatan tanya jawab.
Stunting sendiri merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis atau menahun terutama dalam 1000 hari pertama (sejak janin dalam kandungan sampai anak usia dua tahun). Kondisi ini menyebabkan otot anak sulit berkembang dan tubuh sulit tumbuh. Stunting dapat dicegah dengan beberapa cara, diantaranya sanitasi air bersih, air susu ibu (ASI) eksklusif, dan menjaga pola makan.
Stunting menjadi permasalahan yang sudah saatnya disadari dan dicegah oleh kita semua. Stunting merupakan permasalah kesehatan yang serius. Terutama bagi mereka yang berusia dewasa dan menjadi orang tua. Dengan tingginya angka stunting sudah saatnya masyarakat mengambil tindakan pencegahan terhadap Stunting ini. Namun sangat disayangkan lebih banyak yang tidak mengetahui bahkan baru mendengar istilah dan penyakit ini. Vina Maulida mengharapkan dengan adanya penyuluhan ini masyarakat bisa mengetahui lebih tentang stunting serta cara pencegahannya, sehingga angka stunting bisa diminimalisir.

20220807-101734089-i-OS

“Saya senang dan berterima kasih dengan adanya penjelasan tentang stunting. Karena saya belum pernah mendengar tentang stunting itu sendiri. Ditambah memiliki anak yang masih berumur dibawah satu tahun meningkatkan waspada saya terutama terhadap perkembangannya. Harapan saya penjelasan seperti ini dapat didapatkan oleh semua ibu-ibu yang akan dan sudah mempunyai anak, sehingga angka stunting bisa berkurang” ujar ibu Tina, yang memiliki anak berusia delapan bulan.
Dengan adanya penyuluhan tersebut diharapkan masyarakat khusunya para ibu yang akan dan sudah memiliki anak dapat mengetahui lebih banyak mengenai stunting.