Kreatif! Mahasiswa KKN Tim II Undip Sulap Limbah Botol Plastik Menjadi Wadah Tanaman Dalam Budidaya Tanaman Sayuran
Gambar 1. Sosialisasi Pemanfaatan Limbah Botol Plastik Menjadi Wadah Tanaman Dalam Budidaya Tanaman Sayuran bersama Ibu-Ibu PKK
Bonomerto (25/7/2022). Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro melakukan sosialisasi serta mempraktikan pemanfaatan limbah botol plastik menjadi wadah tanaman dalam budidaya tanaman sayuran kepada ibu-ibu PKK Desa Bonomerto. Permasalahan tentang sampah tidak pernah habis. Sampah plastik merupakan sampah yang sulit terurai, belum lagi apabila penanganandengan cara dibakar juga akan menimbulkan masalah baru. Sampah plastik yang banyak ditemukan yaitu botol bekas minyak goreng dan air mineral. Sampah tidak selamanya harus dibuang, lewat kreativitas sampah dapat menjadi sesuatu yang berguna dan dapat menghasilkan pundi rupiah. Mahasiswa KKN Undip mengajak ibu-ibu PKK di Desa Bonomerto untuk memanfaatkan limbah botol plastik menjadi wadah tanaman untuk budidaya tanaman sayuran. Tujuan dari pemanfaatan limbah botol plastik yaitu dapat mengurangi jumlah sampah plastik, dapat menghasilkan berbagai macam sayuran yang dapat dikonsumsi sendiri serta dapat meningkatkan kualitas udara dengan adanya tanaman sayuran.
Gambar 2. Botol Plastik Bekas Sebagai Wadah Tanaman serta Perkembangan Tanaman Sayur
Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan oleh mahasiswa KKN Undip masyarakat Desa Bonomerto, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang sudah memiliki kesadaran dalam pemilahan sampah plastik hal ini terlihat dengan adanya bank sampah. Namun, masyarakat hanya mengumpulkan sampah plastik ini ke bank sampah lalu menjualnya.Berdasarkan latar belakang tersebut maka mahasiswa KKN Undip melakukan kegiatan sosialisasi bahaya sampah plastik serta mengubah botol plastik bekas menjadi wadah tanaman untuk budidaya tanaman sayuran bersama ibu-ibu PKK di Desa Bonomerto. Selama kegiatan berlangsung ibu-ibu PKK terlihat antusias memperhatikan sosialisasi dan praktik pembuatan wadah tanaman dari limbah botol plastik. Tanaman sayuran yang ditanam pada wadah botol plastik tersebut yaitu tanaman cabai, tanaman tomat, tanaman terung, tanaman sawi dan tanaman kangkung. Cara pembuatan wadah tanaman dari botol plastik ini cukup mudah sehingga ibu-ibu PKK dapat mempraktikanya di rumah. Alat dan bahan yang digunakan juga sederhana dan mudah diperoleh. Alat yang digunakan yaitu solder atau paku yang dipanaskan untuk melubangi bagian bawah botol plastik serta pisau atau gunting untuk memotong botol plastik menjadi dua bagian. Bahan yang digunakan yaitu tanah sebagai media tanam, pupuk kandang sebagai nutrisi untuk tanaman serta bibit tanaman sayuran.
Gambar 3. Monitoring Terhadap Perkembangan Tanaman Sayur
Selain itu, dilakukan metode evaluasi dengan melakukan wawancara terhadap salah satu ibu PKK setelah praktik. Berdasarkan hasil wawancara ternyata sampah plastik hanya dibuang saja atau dikumpulkan di bank sampah. Melalui sosialisasi ini ibu-ibu PKK menjadi tahu cara memanfaatkan botol plastik bekas sebagai pengganti pot plastik untuk budidaya tanaman sayuran. Kegiatan program kerja ini diharapkan masyarakat Desa Bonomerto dapat mengurangi sampah botol plastik. Budidaya melalui botol plastik tersebut sayurnya dapat dikonsumsi sendiri dan dapat dijadikan peluang usaha. Selain itu, dapat dijadikan salah satu kegiatan untuk mengisi waktu luang dengan hal yang positif.
Penulis: Cindana Kusuma Hati (Biologi, Fakultas Sains dan Matematika 2019)
DPL: Aghus Sofwan, S.T., M.T., Ph.D.