Masih Sering Memegang Area Pribadi Teman Lawan Jenisnya saat Bermain, Kepala Sekolah Turun Tangan?
Semarang – Pesatnya perkembangan media masa saat ini mempengaruhi perilaku seksual anak. Seperti maraknya gambar-gambar yang terdapat konten pornografi, maraknya video-video porno, dan lagu-lagu dengan lirik tidak senonoh yang dapat diakses dengan mudah. Untuk mencegah agar anak tidak masuk ke tindakan-tindakan penyimpangan dan mendapatkan tindakan kekerasan seksual, anak perlu mendapatkan informasi yang tepat tentang segala hal mengenai pendidikan seksual sesuai dengan tahapan usianya.
Berdasarkan uraian di atas, mahasiswa KKN Tim II Undip di bawah bimbingan Ari Wibawa Budi Santosa, S.T, M.Si., di Kelurahan Lempongsari, Kecamatan Gajahmungkur mencanangkan program untuk mengedukasi siswa mengenai pentingnya pendidikan seksual. Terlebih, anak pada usia 6 – 12 tahun merupakan usia dimana anak-anak beralih dari fase pra sekolah ke fase sekolah. Masa ini juga dikenal dengan masa peralihan dari kanak-kanak awal ke masa kanak-kanak akhir sampai menjelang masa pra-pubertas. Pada periode ini seksualitas akan berkembang dengan pesat dan individu akan beralih ke masa remaja. Tidak hanya perkembangan seksual yang berkembang dengan pesat, perkembangan sosial anak pun akan berkembang seiring dengan usia anak yang semakin bertambah, masa ini anak cenderung keingintahuannya meningkat akan berbagai pengetahuan dan informasi.
Kepala sekolah SDN Lempongsari, Ibu Dwi, menuturkan bahwa siswa masih sering menyentuh area pribadi teman lawan jenisnya saat bermain. Hal ini menjadi konsentrasi khusus bagi sekolah sehingga memerlukan adanya pendidikan seksual yang bisa memberikan pemahaman kepada siswa. Oleh karena itu, pada hari Jumat, 22 April 2022, Mahasiswa Tim 2 Undip di di Kelurahan Lempongsari, Kecamatan Gajahmungkur melaksanakan program edukasi berjudul Pendidikan Seksual dengan target audience yaitu kepada siswa kelas 5 dan 6 SDN Lempongsari.
Kegiatan dimulai dengan pelaksanaan pre-test pada tanggal 21 April 2022 kepada siswa untuk mengukur sejauh mana pengetahuan siswa tentang pengetahuan seksual. Kegiatan ini dibagi menjadi 2 sesi, sesi pertama dimulai pada jam 8 pagi dengan siswa putri, dilajutkan sesi 2 pada jam setengah 10 pagi dengan siswa putra. Kegiatan dimulai dengan pemutaran video dari UNICEF yang berjudul “Kisah si Aksa” dan “Kisah si Geni”. Kemudian program dilanjutkan dengan pemberian materi berupa presentasi dan pemahaman menggunakan bahasa yang mudah dimengerti. Isi dari presentasi berisi pengertian pendidikan seksual, pentingnya pendidikan seksual, hal-hal yang harus diperhatikan dalam menjaga diri sendiri, dan kemampuan untuk menjaga diri sendiri. Anak-anak pun terlihat antusias dan semangat bertanya meskipun awalnya ragu dan malu-malu.
Untuk keberlanjutan dari program ini, dilaksanakan penempelan poster di beberapa titik sekolah agar anak-anak selalu ingat mengenai materi yang sudah disampaikan dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, serta berhati-hati dalam bermain sehingga tidak lagi menyentuh area pribadi teman lawan jenisnya.
Penulis: Hana Kamilah
NIM : 15000119140268
DPL : Ari Wibawa Budi Santosa, S.T, M.Si.