Pola Asuh Sebagai Katalisator Kesuksesan Bangsa. KKN Tim II Undip 2022 Mengintervensi Pola Asuh di Kelurahan Cepoko.
Semarang (9/8/2022). Bapak psikoanalisis, Sigmund Freud, berkata bahwa 5 tahun pertama seorang anak adalah umur emas, yang dimana kita sebagai pengasuh masih dapat membentuk karakter anak yang akan menetap seumur hidupnya. Maka dari itu, rentang umur 0-5 tahun disebut sebagai golden age. Semakin banyak orang tua yang memahami bahwa pola asuh pada 5 tahun pertama ini sangat penting, semakin besar pula kemungkinan kita untuk menciptakan generasi yang emas, generasi yang dapat memajukan bangsa. Memang pola asuh merupakan hal yang paling fundamental bagi terlahirnya generasi emas, maka dari itu pemahaman mengenai pola asuh menjadi sangat krusial bagi para orang tua. Mungkin pemahaman ini mudah didapatkan dari orang tua yang tinggal di pusat kota, namun berbeda dengan orang tua yang berada di pinggiran kota, pada kasus kali ini, pinggiran kota semarang, tepatnya di Kecamatan Gunungpati Kelurahan Cepoko. Informasi mengenai pola asuh tidak masuk dengan begitu masih di Kelurahan Cepoko ini, fokus orangtua masih pada mempertahankan ekonomi keluarga sehingga pemikiran mengenai pola asuh yang baik itu tidak menjadi top of mind para orang tua di Kelurahan Cepoko.
Berdasarkan dengan kesadaran akan hal tersebut saya yang merupakan mahasiswa psikologi undip yang sedang melaksanakan program KKN di Kelurahan Cepoko memiliki ketertarikan khusus akan kasus ini, dan ini menuntun saya untuk mengintervensi pola asuh yang ada di Kelurahan Cepoko. Psikologi Universitas Diponegoro yang memang menorehkan perhatian khusus pada Psikologi Keluarga melalui berbagai program pemberdayaan keluarga membuat saya memiliki keresahan lebih terhadap masalah pola asuh ini. Saya membuat buku panduan pola asuh yang dirancang sedemikian rupa agar setiap pembahasannya memiliki alur berpikir yang memudahkan para orang tua memahami dan menyerap materi. Yang pertama adalah terdapat berbagai pertanyaan evaluatif yang membuat para orang tua dapat mengevaluasi lagi pola asuhnya, ini dapat berguna agar para orang tua dapat mengetahui bagaimana Ia mengasuh anaknya. Sekedar menyadari saya tanpa beranggapan benar atau salah mengenai pola asuhnya. Kemudian dilanjut di halaman selanjutnya mengenai bagaimana pola asuh yang baik, ini membuat para orang tua yang sudah menyadari bagaimana pola asuhnya terhadap anak menjadi mengerti apakan pola asuh yang diterapkan pada anaknya itu sudah cukup baik atau belum.
Kemudian dilanjut dengan pemahaman mengenai jenis pola asuh dan apa implikasinya pada anak. Tidak hanya sampai disitu, saya juga membuat beberapa indikator yang dapat di ceklis oleh para orang tua untuk mengetahui skor seberapa tepat pola asuh yang sudah mereka terapkan. Di halaman terakhir, saya membuat satu halaman khusus orang tua untuk menulis harapan untuk anaknya 15 tahun mendatang, kemudian saya meminta para orang tua untuk menyobek halaman tersebut dan disimpan yang kemudian diberikan pada anaknya 15 tahun mendatang. Secara psikologis, ini akan menciptakan harapan dan rasa cinta kepada anak dan melahirkan kiat-kiat untuk mengasuh anak dengan lebih baik lagi. Tidak hanya itu, saya juga memberikan bingkai foto yang berisikan kata mutiara yang dapat mengingatkan orang tua terhadap betapa pentingnya keluarga, kata mutiara tersebut berbunyi “Bukan tentang seberapa besar rumah yang kita tempati, tapi seberapa besar bahagia yang kita miliki” Harapannya setiap melihat bingkai ini terpajang, orang tua akan mengingat bahwa pola asuh dan kebahagiaan adalah hal terpenting bagi keluarga. Saya melakukan program ini dengan cara door-to-door yang dimana saya mendatangi rumah dengan orangtua yang merawat balita, selain menjelaskan mengenai materi secara singkat, saya juga menawarkan konsultasi sebatas yang saya ketahui mengenai pola asuh tanpa mendiagnosis apapun. Semoga para orang tua di Cepoko dapat meningkatkan kualitas pola asuhnya dan menciptakan generasi emas sebagai katalisator kesuksesan Kelurahan Cepoko, Semarang.
Penulis : TIM II KKN Undip 2022 Kelurahan Cepoko
DPL : Dr. Rer. nat. Thomas Triadi Putranto, ST, M.Eng