Mahasiswa KKN UNDIP Sosialisasikan Pemanfaatan Minyak Jelantah Menjadi Sabun Cuci Piring untuk Mengurangi Pencemaran Lingkungan
Edukasi kepada Ibu-ibu PKK RT 07 RW 02 Mlatibaru mengenai Pemanfaatan Limbah Minyak Jelantah Menjadi Sabun Cuci Piring
Mlatibaru, Semarang (17-07-2022) – Minyak goreng merupakan salah satu bahan pokok untuk mengolah makanan. Berbagai pengolahan bahan makanan yang menggunakan minyak goreng, tentunya akan menimbulkan limbah yang biasa disebut minyak jelantah. Minyak jelantah merupakan minyak goreng bekas pakai yang termasuk limbah, dan mengandung senyawa bersifat karsinogenik. Minyak jelantah termasuk jenis limbah berbahaya bagi kesehatan manusia, dan jika dibuang sembarangan akan berpotensi menjadi limbah berbahaya dan beracun. Beberapa penyakit yang dapat muncul akibat mengkonsumsi minyak bekas pakai ini, antara lain gangguan fungsi ginjal, hipertensi, dan stroke. Jika ditinjau dari dampak terhadap lingkungan, minyak jelantah akan mengkontaminasi tanah dan air, dan dapat terakumulasi pada pori-pori tanah.
Membuang limbah minyak jelantah tidak dapat dilakukan sembarangan. Oleh karena itu, perlu wawasan mengenai cara membuang minyak jelantah yang baik dan benar. Namun, ternyata ada alternatif untuk mengurangi pencemaran lingkungan selain dengan membuang limbah minyak jelantah, yaitu memanfaatkan limbah tersebut menjadi produk yang berguna seperti menjadi bahan baku pembuatan sabun cuci piring.
Sabun Cuci Piring dari Minyak Jelantah
Pada 17 Juli 2022 Mahasiswa KKN Undip Tim II Universitas Diponegoro yang berlokasi di Kelurahan Mlatibaru dengan dosen pembimbing Apip., SE., M.Si,. yaitu Nabela Audryna Amalia Insani dari prodi Kimia melakukan sosialisasi pemanfaatan limbah minyak jelantah menjadi sabun cuci piring kepada Ibu-ibu PKK RT 07 RW 02 Mlatibaru. Kegiatan tersebut bertujuan memberikan solusi atas permasalahan kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai limbah rumah tangga yakni minyak jelantah yang bisa dimanfaatkan menjadi sabun cuci piring. Kegiatan ini dilaksanakan dengan memberikan pembinaan kepada warga untuk mengurangi limbah rumah tangga dan mengajarkan keterampilan dalam pembuatan sabun cuci piring berbahan dasar minyak jelantah.
Brosur Materi Pemanfaatan Minyak Jelantah menjadi Sabun Cuci Piring
Limbah minyak jelantah dapat diolah menjadi sabun cuci piring. Bahan yang digunakan yaitu 30 mL minyak jelantah, 6,5 gram KOH, 165 mL air, 1 gram garam, 1 mL pewangi, dan 1 tetes pewarna. Apabila minyak jelantah yang akan digunakan terlalu pekat, maka dapat dijernihkan terlebih dahulu dengan barang kulit nanas. Cara membuat arang kulit nanas yaitu dengan memotong kulit nanas, dan keringkan. Kemudian tumbuk hingga halus. 100 gram arang kulit nanas dapat digunakan untuk menjernihkan 1 liter minyak jelantah. Jika minyak jelantah sudah siap untuk diolah, maka saring minyak tersebut, larutkan KOH dalam 1 sendok teh air, dan campurkan larutan KOH ke dalam minyak jelantah dan aduk hingga mengental. Kemudian tambahkan pewangi secukupnya. Tuang 165 mL air yang telah mendidih ke dalam campuran minyak jelantah, aduk hingga tercampur rata. Tambahkan pewarna secukupnya. Jika adonan sabun terlalu cair, maka dapat menambahkan garam secukupnya. Setelah itu, simpan sabun cair tersebut ke dalam botol. Sabun cuci piring siap digunakan.
Kegiatan ini disambut antusias oleh Ibu-ibu PKK yang hadir pada kegiatan tersebut. Menurut Ibu Yuyun selaku ketua PKK RT 07, edukasi pembuatan sabun cuci piring dari minyak jelantah dapat mengurangi pencemaran lingkungan, menambah ketrampilan masyarakat, dan dapat meningkatkan kewirausahaan apabila sabun cuci piring tersebut diperjualbelikan.
Penulis : Nabela Audryna Amalia Insani, Program Studi Kimia, Fakultas Sains dan Matematika, Mahasiswa KKN TIM II 2022