EDUKASI PROTOKOL KESEHATAN YANG TIDAK BIASA KARENA DILENGKAPI DENGAN DIY HAND SANITIZER
Johar Baru (30/07/22) – Tahun 2022 merupakan tahun ke tiga pasca munculnya virus Covid-19 di Indonesia. Sejauh ini sudah terdapat 6.229.315 kasus positif di seluruh Indonesia yang mana diantaranya 15.414 kasus meninggal. Untuk di Kota Jakarta sendiri kasus Covid-19 sejauh ini mencapai 1.339.662 kasus positif dan diantaranya terdapat 15.414 kasus meninggal dunia.
Berdasarkan hasil survei dan observasi mengenai perilaku warga Johar Baru, didapatkan bahwa sebagian besar dari warga Johar Baru sudah mulai menganggap remeh virus Covid-19 ini dengan kurangnya memperhatikan protokol Kesehatan seperti tidak memakai masker dan tidak membersihkan tangan sebelum makan ataupun bertemu orang lain.
Berangkat dari masalah yang cukup serius ini, Tim II KKN Undip periode 2022 berinisiatif untuk melakukan pengetatan Kembali dengan melakukan sosialisasi mengenai Pentingnya Meningkatkan Kesadaran Masyarakat terhadap Protokol Kesehatan dan Penanganan Gejala Covid-19. Sosialisasi ini bertujuan untuk menyadarkan dan mengingatkan bahwa virus Covid-19 ini masih ada dan masih sangat berbahaya dan tidak dapad dianggap remeh karena dampak yang dihasilkan dapat dirasakan juga oleh orang lain.
Untuk melengkapi kegiatan sosialisasi ini, TIM II KKN UNDIP juga melaksanakan demonstrasi pembuatan Hand sanitizer mandiri yang tentunya praktis yang juga dapat di praktikan di rumah masing-masing yang juga memiliki banyak manfaat seperti menambah ilmu masyarakat mengenai dunia medis ataupun dapat dijadikan ide bisnis kreatif.
Sosialisasi ini dilaksanakan pada hari Kamis, 4 Agustus 2022 di Kantor Sekertariat RW 06 Johar Baru. Demi mendukung kelancaran kegiatan sosialisasi ini, Mahasiswa TIM II KKN UNDIP juga melibatkan Karang Taruna RW 06 serta Ketua RW 06. Kegiatan sosialisasi yang dilakukan meliputi presentasi materi edukasi mengenai Covid-19 itu sendiri, data statistik penyebaran Covid-19 di Indonesia, level kewaspadaan yang harus dipahami setiap masyarakat serta hukum mengenai pelanggar protocol Kesehatan. Selanjutnya kegiatan dilanjutkan dengan demonstrasi pembuatan hand sanitizer mandiri dengan melibakan hadirin untuk mencoba serta belajar mengenai cara membuat hand sanitizer sendiri.
Selama melakukan kegiatan sosialisasi, antusiasme audiens sangat tinggi yang ditunjukkan dengan banyaknya penanya pada sesi tanya jawab. Banyak dari mereka yang penasaran dan tertarik membantu membuat hand sanitizer namun dikarenakan ruang demonstrasi yang tidak terlalu besar maka hanya dapat memilih satu hadirin saja yang maju untuk membuat langsung.
Melalui kegiatan sosialisasi ini, kami sebagai penulis memiliki harapan kepada masyarakat agar selalu memperketat protokol Kesehatan sesuai yang dianjurkan pemerintah. Memang tak dapat dipungkiri jika memasukan barang seperti masker dan hand sanitizer ke dalam daftar belanja rutin akan membuat pengeluaran menjadi bengkak namun percayalah kerugian akibat terpapar virus Covid-19 akan jauh lebih mengerikan ketimbang kita mencegahnya terlebih dahulu. Seperti kata pepatah mencegah lebih baik daripada mengobati.