Mendekati Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN), Beginilah Kontribusi Mahasiswi KKN Undip
Tawangsari, Semarang (16/07/2022) – Cakupan imunisasi dasar lengkap pada bayi menurun drastis selama 2 tahun terakhir. Target imunisasi pada tahun 2020 sebesar 92% sedangkan cakupan imunisasi hanya 84%. Pada tahun 2021, target imunisasi 93% namun cakupan yang dicapai 84%. Angka cakupan yang menurun diketahui sebagai akibat dari Pandemi COVID-19. Sebanyak lebih dari 1,7 juta bayi belum mendapatkan imunisasi dasar selama periode 2019-2021. Penurunan cakupan ini menunjukkan kesenjangan imunitas yang dapat menyebabkan peningkatan kasus dan KLB. Kesenjangan imunitas memicu gagalnya pencapaian target eliminasi campak rubella pada tahun 2023 dan gagal mempertahankan Indonesia bebas polio yang telah dicapai sejak 2014. Untuk itu, pemerintah mengadakan Bulan Imunisasi Anak nasional (BIAN) guna mempercepat kejaran cakupan imunisasi.
Melihat pentingnya Imunisasi dasar lengkap terutama BCG, Polio, dan MR, Mahasiswi Undip berinisiatif untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya imunisasi dasar lengkap. Kegiatan penyuluhan dilakukan dengan tujuan meningkatkan kesadaran warga, terutama ibu yang memiliki bayi, untuk mengantarkan bayinya ke fasilitas kesehatan agar dilakukan imunisasi sesuai dengan waktu yang sudah dijadwalkan. Imunisasi dasar lengkap bayi dilakukan sebagai bentuk perlindungan terhadap penyakit menular. Lain daripada itu, imunisasi juga merupakan salah satu bentuk nyata komitmen pemerintah untuk menurunkan angka kematian pada anak.
Mahasiswi KKN tim II Undip, Husna Hanun Nahdah (21), memberikan penyuluhan tentang pentingnya imunisasi dasar Polio, BCG, dan MR, serta penyuluhan mengenai Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) tersebut. Penyuluhan dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan Posyandu di RW 1 Kelurahan Tawangsari pada Sabtu (15/8/2022).
Pemberian Materi mengenai TBC, Polio, Campak, dan Rubella juga dilakukan oleh mahasiswi supaya masyarakat menjadi paham mengenai bahaya dan cara penularan penyakit tersebut. Harapannya, masyarakat secara bersama sama dapat mencegah terjadinya penyakit tersebut dimana imunisasi merupakan salah satu cara pencegahan yang paling penting.
Kegiatan yang melibatkan kader Posyandu, ibu, balita, dan mahasiswa ini berlangsung dengan kondusif dan lancar, meskipun cuaca sedang tidak mendukung. Pemberian penyuluhan dilakukan secara personal kepada ibu setelah anaknya ditimbang dan diukur tinggi badannya. Antusiasme warga cukup tinggi untuk mengikuti penyuluhan. Leaflet dibagikan kepada peserta supaya materi dari edukasi yang telah dipaparkan dapat dibaca kembali.
(Penyerahan plakat kepada Ketua Posyandu RW 1 Kelurahan Tawangsari)
Perwakilan warga memberikan kesan mengenai kegiatan ini saat penyerahan plakat, “Tentunya saya sangat senang dengan adanya program edukasi kesehatan di Posyandu RW 1, sehingga pengetahuan ibu-ibu disini bertambah. Kemudian, kader Posyandu juga merasa sangat terbantu dengan adanya kegiatan tambahan berupa penyuluhan ini”, Ujar Bu Asih selaku Ketua Posyandu RW 1 Kelurahan Tawangsari.
Penulis : Husna Hanun Nahdah
Dosen KKN : Rosa Amalia, S.Pi., M.Si.
Lokasi : Kel. Tawangsari, Kec. Semarang Barat, Kota Semarang