STOP BULLYING ! Meningkatkan kesadaran anak terhadap dampak perilaku Bullying dalam bersosial media, Mahasiswa KKN TIM II UNDIP melakukan sosialisasi mengenai Cyberbullying kepada siswa SDN 02 Badegan, Margorejo, Pati Jawa tengah.
Pati (10/08/2022) Berbicara mengenai pembullyian kini telah marak terjadi terutama kebanyakan korban dan pelakunya adalah pada anak anak dan kelompok remaja. Bahkan beberapa waktu lalu sempat viral di media sosial mengenai kasus bullying. Penggunaan sosial media juga membawa pengaruh luas dan memberikan potensi lebih untuk melakukan aktifitas semacam bullying, kini anak anak cenderung menggunakan gadget sepanjang harinya atau yang biasanya anak milenial menyebut 24/7 hal hal yang biasanya dilakukan yakni bermain sosial media seperti Instagram, tiktok, facebook, twitter dan bahkan bermain beragam game online serta banyak hal lain. Sosial media memberikan ruang bagi anak untuk mengekspesikan segala emosinya berupa aktifitas yang bisa di upload dengan mudahnya di sosial media. Tak hanya hal positif saja hal negatif kini menjadi suatu hal yang lumrah kita temui di sosial media. Ketika sedang bersosial media. Terutama seperti pada kasus pembullyan biasanya dilakukan oleh seseorang dengan mengejek melontarkan kata kata kasar, membuat korban merasa terkucilkan dan dibenci. Motifnya bisa beragam entah karena balas dendam, memenuhi hasrat kepuasaan, sifat jengkel dan lain sebagainya.
Cyberbullying merupakan bentuk bullying atau perundungan yang terjadi dalam dunia maya, seperti media sosial, yang dilakukan secara berulang-ulang oleh individu atau kelompok yang bersifat menyerang karena adanya ketidakseimbangan kelebihan/kekuatan antara kedua pihak yang terlibat (Yanti, 2018) Menurut pakar psikologi, Kartono, mengatakan bahwa kenakalan remaja atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah juvenile delinquency merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang. Ada dua faktor yang mempengaruhi kenakalan remaja, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal seperti krisis identitas dan kontrol diri yang lemah. Sedangkan faktor eksternal seperti permasalahan keluarga, teman sebaya yang kurang baik, dan komunitas atau lingkungan tempat tinggal yang kurang baik. Seperti yang kita ketahui kebanyakan anak anak lebih bersifat impulsif dalam mengutarakan isi hatinya terkadang mereka kurang edukasi dari orang tua mengenai penggunaan media sosial dengan benar.
Untuk itu selaras dengan hal ini Mahasiwa KKN TIM II Universitas diponegoro dalam bentuk pengabdiannya terhadap masyarakat yang berlokasi KKN di desa Badegan, Margorejo, Pati Jawa tengah dengan mengeluarkan program monosisiplin Sosialisasi Cyberbullying terhadap siswa SDN -2 Badegan yang terlaksana pada Rabu 20 Juli 2022, pukul 12.00 WIB dimana program ini bertujuan untuk memberikan edukasi terkait dampak serta solusi terhadap bullying terhadap anak-anak didalam bersosial media. Program kerja ini merupakan salah satu implementasi dari SDGs ( Sustainable Development Goals) Poin nomor 4. Quality Educations dimana dalam perkembangannya, pendidikan tak hanya menitik pada ilmu terapan & ilmu murni saja, namun kita juga perlu belajar mengenai nilai-nilai moral serta etika di dalam menjalin interaksi antar manusia, terutama dengan memerhatikan perkembangan globalisasi dimana perkembangan teknologi menjadikan segala aktifitas manusia berpacu pada gadget. Siswa perlu mengetahui hal yang perlu dan tidak perlu dilakukan di dalam beraktifitas di Sosial media perlunya adanya kesadaran serta etika yang baik di dalam bersosial media untuk menghindari hal hal yang negatif seperti salah satunya Cyberbully.
Gambar 1. Perizinan kepada Kepala sekolah SDN 02 Badegan.
Sebelum kami melangsungkan porgram kerja KKN ini, kami terlebih dahulu melakukan perizinan kepada pihak yang terkait yakni Ibu kepala sekolah, dimana beliau menyambut TIM II KKN UNDIP dengan baik bahkan memberikan kesempatan waktu untuk menjalankan proker serta memberi pengarahan mengenai sasaran sosialisasi yakni pada siswa kelas 6, pihak sekolah sangat mendukung dan mengharapkan proker ini berjalan dengan lancar.
Gambar 2. Sosialisasi Cyberbullying terhadap Siswa SDN 02 Badegan.
Dalam Program kerja kali ini mahasiswa jurusan hubungan internasional yang Bernama Runa Aryahiyatus Shiha ini juga memberikan solusi pro aktif dengan memberikan nomor Telepon Pelayanan Sosial Anak (TePSA) di nomor telepon 1500 771 untuk upaya penindakan bullying yang terjadi di siswa. Serta memberikan arahan untuk upaya block dan report di sosial media seperti Facebook, Twitter, Instagram.
Siswa dan siswi SDN 01 badegan yang terlibat proses sosialisasi ini terlihat antusias Ketika proses sosialsiasi berlangsung, supaya tak jenuh kami sempat melontarkan Quiz serta memberi mereka reward atau hadiah Ketika ketika mereka berani mengutarakan pendapat mereka di depan kelas mengenai cyberbullying. Selain itu untuk menambah kreatifitas siswa kami juga menyemoatkan siswa untuk membuat yel yel unik secara berkelompok untuk melatih kekompakan siswa. dan memberikan stiker yang bertuliskan be a H.E.R.O ( Help Everyone Respect Others).
Penulis : Runa Aryahiyatus Shiha
Dosen pembimbing : Ojo Kurdi, S.T.,M.T., Ph.D.
Lokasi : Desa Badegan, Margorejo, Pati.
#KKNtimIIperiode2022
#p2kknundip
#lppmundip
#undip