Hati-Hati Bahaya Narkoba Alternatif Ada di Sekitar Kita, KKN TIM II UNDIP Memaparkan Bahayanya Terhadap Masyarakat Bandarharjo
Semarang, Kel. Bandarharjo (27/072022) – Narkotika, Psikotoprika, dan Bahan Adiktif (Narkoba) adalah zat atau bahan yang apabila memasuki tubuh dapat menimbulkan reaksi otak pada susunan syaraf manusia (BNN, 2019). Narkoba alternatif merujuk kepada narkoba yang menggunakan alat maupun bahan yang digunakan sehari-hari dan pembuatannya bersifat mandiri, dan digunakan untuk mendapatkan sensasi/efek yang sama dengan narkoba konvensional.
Banyak masayarakat belum mengerti berapa berbahayanya narkoba alternatif di masayarakat, maka dari itu KKN Tim II Undip kelurahan Bandarharjo melakukan edukasi tentang bahaya narkoba alternatif di SMP PGRI 2 Bandarharjo. Narkoba Alternatif ini dapat ditemukan sebagai alat dan bahan yang digunakan sehari-hari.
Berikut merupakan berberapa jenis narkoba alternatif dan efek sampingnya:
1. Lem Aibon/ Lem Fox
Salah satu bentuk penyimpagan perilaku anak yang dilakukan oleh anak yang sedang marak saat ini adalah penggunaan zat aditif jenis lem (inhalen) atau yang dikenal dengan istilah “ngelem”.Penggunaan zat aditif jenis lem (inhalen) adalah perbuatan menghirup lem cair (seperti; Aica Aibon, Lem Fox dan lain sebagainya). Lem cair (seperti; Aica Aibon, lem fox dan lain sebagainya) mengandung zat ether sejenis obat bius ringan yang bias menghalusinasi seseorang.
2. Kecubung
Kecubung (Datura metel L) merupakan jenis tanaman perdu yang mempunyai batang kayu, keras, dan tebal. Tanaman kecubung mengandung senyawa kimia alkaloid, saponin, flavonoida, dan fenol yang terdapat di dalam biji, bunga, dan daunnya. Kandungan ini merupakan kandungan zat narkoba yang telah diatur didalam undang-undang.
3. Bensin
Bensin merupakan bahan bakar yang digunakan kendaraaan untuk menyalakan mesin, tetapi bensin juga kerap digunakan sebagai narkoba alternatif sebagai pengganti narkoba konvensional. Reaksi halusinasi yang didapatkan ketika menghirup bensin merupakan salah satu gejala keracunan bensin, dalam tahap lebih lanjut akan mengakibatkan mati rasa, pusing, mual, sesak nafas, kelemahan otot, rekleks melambat dan pada akhirnya kegagalan fungsi otak.
Edukasi yang disampaikan dengan singkat dan padat ini diharapkan dapat membangkitkan kewaspadaan masyarakat terhadap Narkoba, bukan hanya narkoba konvensional tetapi narkoba alternatif pula.
Penulis: Ilnadya Raina Alvira (26040118140078), Toga Michael Parulian Sianturi (26040118120041), Febri Hutagalung (26010118120032), Maria Mutiara Natauli Malau (14010119140117), Iqbal Hibni Riqwan (21090119130096), Elisabeth Lasmadearni Turnip (15000119130163), Devco Putro Prabowo (11000119130674), Rika Afrodiyanti (21090119140139), Hendri Reyhandari (26020119140102), Angelina Syafa Salsabiela (26030119130036), Dimas Aunur Majid (21120118130077), Sultan Shalahuddin (13040218120029), Ferancha Retika (26050119130049), Popi Radayati Sitanggang (26060119120019), Muhammad Azka Zahran (26050119130037), Ilham Fauzan (21090118130073), Hadid Dukhan Aridella Putri (26040119130180)
DPL: dr. Farmaditya Eka Putra, M.Si.Med, Ph.D
Lokasi: SMP 2 PGRI Semarang, Kelurahan Bandarharjo, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah