Mahasiswa KKN UNDIP Manfaatkan Instalasi yang Tidak Terpakai untuk Budidaya Kangkung Hidroponik di Kantor Desa Krandegan
Instalasi hidroponik sebelum program kegiatan
Instalasi hidroponik setelah program kegiatan
Purworejo (06/07/2022) – Mahasiswa Universitas Diponegoro melaksanakan program kerja monodisiplin “Pemanfaatan Instalasi Hidroponik Yang Kurang Terawat Untuk Budidaya Sayuran di Kantor Desa Krandegan” di Desa Krandegan, Kec. Bayan, Kab. Purworejo, Jawa Tengah
Hidroponik adalah salah satu metode dalam budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan media tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan hara nutrisi bagi tanaman. Hidroponik menjadi tren terutama di daerah perkotaan karena tidak membutuhkan banyak tempat dan proses pemeliharaan tanaman yang mudah.
Di kantor Desa Krandegan terdapat instalasi hidroponik yang kurang terawat dan tidak digunakan untuk budidaya tanaman.
“Dulu sebenarnya hidroponik itu berjalan, tapi karena terkena banjir dan tidak ada yang merawat dan meneruskannya jadi instalasi itu cuma jadi pajangan di depan (kantor Desa Krandegan) situ”, kata Bu Fitriyana.
Oleh karena itu, mahasiswa KKN Tim II UNDIP Tahun 2022 menghidupkan kembali instalasi yang tidak terawat tersebut yang digunakan untuk budidaya tanaman kangkung.
Memperbaiki instalasi hidroponik
Kegiatan dimulai dengan mengecek kondisi instalasi hidroponik. Kemudian instalasi diperbaiki dan dilengkapi kekurangannya dengan memasang pompa air dan tandon untuk nutrisi. Setelah instalasi jadi, selanjutnya instalasi hidroponik diujicoba dulu dengan mengalirkan air dari tandon ke saluran pipa dengan menggunakan pompa air sehingga air akan mengalir kembali menuju tandon
Cek kondisi nutrisi hidroponik bersama kader
Proses budidaya kangkung hidroponik dilakukan oleh mahasiswa dan seorang kader yang ditunjuk untuk merawat dan meneruskan budidaya hidroponik kedepannya. Mahasiswa mendampingi kader dalam merawat dan memelihara tanaman hidroponik yang meliputi cara menggunakan TDS meter, memberi tahu konsentrasi nutrisi yang tepat untuk budidaya kangkung hidroponik, serta cara mengatur konsentrasi nutrisi yang pada tandon sehingga sesuai dengan kebutuhan nutrisi kangkung untuk tumbuh.
Pemeliharaan dilakukan 2 kali dalam satu minggu dengan mengecek volume air dan konsentrasi nutrisi yang terlarut. Kegiatan budidaya berjalan dengan lancar dengan pertumbuhan kangkung yang cukup baik yang dilihat dari pertumbuhannya setelah 7 hari setelah tanaman
Tanaman kangkung berumur 7 hari setelah tanam (hst)
Harapan dengan diadakannya program ini yaitu agar instalasi dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk budidaya tanaman sayuran dan dapat menjadi suatu kegiatan sampingan yang produktif
Penulis : Rohmatul Syaibani (Agroekoteknologi – Fakultas peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro)
Dosen Pembimbing Lapangan : Arifa Rachma Febriyani, S.I.Kom., M.I.Kom.