Mahasiswa KKN Undip Edukasi Pencegahan Stunting di Desa Bendanpete Kecamatan Nalumsari Kabupaten Jepara
Jepara (13/07) – Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM II Universitas Diponegoro Tahun 2022 berlangsung sejak 5 Juli 2022 hingga 18 Agustus 2022 dengan mengusung tema “Pencegahan Stunting”. Tim KKN Desa Bendanpete melaksanakan program pencegahan stunting pada tanggal 13 juli 2022 dan 15 Juli 2022 di dua Posyandu yaitu di Dukuh Pete dan Dukuh Gedangan didampingi dengan Ibu Novi selaku bidan Desa Bendanpete.

Indonesia masih menghadapi permasalahan gizi yang berdampak serius terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM). Salah satu masalah kekurangan gizi yang masih cukup tinggi di Indonesia terutama masalah pendek (stunting). Masalah kekurangan gizi pada ibu hamil ini dapat menyebabkan berat badan bayi lahir rendah (BBLR) dan kekurangan gizi pada balita, termasuk stunting.
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi di seribu hari pertama
kehidupan anak. Kondisi ini berefek jangka panjang hingga anak dewasa dan lanjut usia. Upaya penanggulangan stunting dapat dilakukan melalui perbaikan pola asuh, pola makan, dan peningkatan akses air bersih dan sanitasi dengan fokus pada remaja dan ibu hamil sebagai upaya pencegahan. Semakin dini kita mencegahnya maka akan semakin baik hasilnya, perlu perubahan perilaku karena cegah stunting itu penting.
Stunting dapat terjadi sebagai akibat kekurangan gizi terutama pada saat 1000 HPK. Pemenuhan gizi dan pelayanan kesehatan pada ibu hamil perlu mendapat perhatian untuk mencegah terjadinya stunting. Stunting akan berpengaruh terhadap tingkat kecerdasan anak dan status kesehatan pada saat dewasa. Akibat kekurangan gizi pada 1000 HPK bersifat permanen dan sulit untuk diperbaiki.
Data WHO dari seluruh dunia menunjukkan bahwa sebanyak 178 juta anak balita diperkirakan mengalami masalah terhambatnya pertumbuhan fisik dan otak akibat menderita stunting.
Pada program KKN ini mahasiswa mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya pencegahan stuting karena mungkin sebagian dari masyarakat masih asing dengan istilah stunting padahal stunting harus diwaspadai terutama oleh ibu hamil dan anak balita. Anak-anak yang menderita stunting akan mengalami pertumbuhan fisik yang lambat serta perkembangan otak yang tidak maksimal. Hal ini berdampak pada kemampuan mental dan belajar anak yang menjadi kurang maksimal. Bahkan prestasi belajar mereka cenderung buruk dibandingkan anak lainnya. Efek jangka panjang stunting adalah meningkatkan risiko hipertensi, diabetes, hingga kematian akibat infeksi.
Salah satu upaya untuk mencegah terjadinya stunting adalah dengan rutin membawa buah hati anda untuk mengikuti posyandu minimal satu bulan sekali. Anak-anak usia balita akan ditimbang dan diukur berat badan serta tingginya sehingga akan diketahui secara rutin apakah balita tersebut mengalami stunting atau tidak. Itulah penjelasan mengenai menciptakan generasi anti stunting yang perlu diketahui oleh para orangtua. Dengan memperhatikan kebutuhan asupan nutrisi buah hati sejak dalam kandungan hingga 1000 hari pertama kehidupan maka kita bisa mencegah buah hati dari stunting.
Penulis : Arriza Anggraini Muharrom