Tumbuh dan Berkembang Harus Seimbang, Mahasiswa KKN Undip Ajak Orang Tua Balita Pantau Perkembangan Anak

Artikel-1-1

Gambar: Mahasiswa KKN Undip memberikan contoh cara penggunaan ceklis perkembangan anak pada buku KIA

Kelurahan Meteseh, Tembalang (18/07/2022) – Usia bawah lima tahun (balita) merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan penting bagi anak-anak. Pertumbuhan biasanya dikaitkan dengan pertambahan panjang atau tinggi badan dan bertambahnya ukuran dari bagian tubuh anak. Namun, selain tumbuh tinggi dan bertambah berat badan, anak juga mengalami perkembangan secara fungsional. Mulai dari kemampuan gerak, kemampuan berbicara atau bahasa, kognitif, serta perkembangan emosional secara signifikan terjadi pada masa ini. Oleh karena itu, pemantauan pertumbuhan harus dilengkapi dengan pemantauan perkembangan untuk memastikan anak tumbuh dan berkembang sesuai dengan usianya.

Pemantauan pertumbuhan anak di RW 05 Kelurahan Meteseh sendiri sudah rutin dilakukan setiap bulan oleh posyandu setempat, tetapi pemantauan perkembangan belum rutin dilakukan. Menanggapi hal ini, Mahasiswa KKN Undip melaksanakan program edukasi pemantauan mandiri perkembangan anak. Pelaksanaan program ini dibimbing oleh DPL Ibu Dina Lestari Purbawati, SE., M.Si., Akt dan dilaksanakan sesuai dengan anjuran Permenkes RI Nomor 66 Tahun 2014 serta memiliki tujuan yang sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) poin ketiga yaitu memastikan kehidupan yang sehat dan mendukkung kesejahteraan bagi semua usia.

Artikel-1-2

Gambar: Leaflet dan poster program edukasi pemantauan mandiri perkembangan anak

Kegiatan edukasi pemantauan mandiri perkembangan anak ini dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan posyandu rutin di RW 5 Kelurahan Meteseh. Edukasi dilakukan kepada orang tua setelah anak sudah melaksanakan penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan. Media penyampaian materi edukasi menggunakan leaflet yang berisikan pengertian sederhana mengenai perbedaan pertumbuhan dan perkembangan anak, pentingnya memantau tumbuh kembang anak, dan cara penggunaan ceklis perkembangan pada buku KIA secara mandiri. Pada akhir edukasi, dilakukan praktik sederhana penggunaan ceklis perkembangan dengan menyesuaikan umur anak dari orang tua yang diberi edukasi. Selain itu, terdapat media poster yang ditempelkan pada lokasi posyandu yang bertujuan agar peserta yang tidak hadir pada hari tersebut tetap bisa membaca materi yang sama. Seluruh isi materi dari program edukasi ini mengacu pada buku KIA edisi 2020 (revisi) terbaru dan Permenkes RI Nomor 66 Tahun 2014.

Kegiatan ini memiliki tujuan utama untuk meningkatkan pemahaman orang tua balita mengenai perkembahan anak secara lebih detail yang ternyata bisa diakses oleh siapa saja melalui buku KIA yang dibagikan secara gratis kepada masyarakat. Hal ini juga mendukung program Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK) Anak oleh pemerintah agar jika ternyata terdapat penyimpangan perkembangan pada anak, intervensi bisa sedini mungkin dilakukan sehingga intervensi akan lebih cepat dan tepat dilakukan. Setelah diadakannya program ini, diharapkan orang tua balita dapat menggunakan ceklis perkembangan anak secara mandiri paling tidak 3 bulan sekali untuk mengawasi pertumbuhan anak serta orang tua dapat memanfaatkan informasi pada buku KIA secara lebih maksimal.

Penulis: Hasna Sajida Syarifah (22010119130093)
DPL: Dina Lestari Purbawati, SE., M.Si., Akt