Demi Cegah DBD, Mahasiswa KKN Tim II UNDIP Lakukan PJN dan Pembuatan Spray Anti Nyamuk Berbahan Alami

Semarang, (10/08/2022) Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit serius yang dibawa oleh nyamuk betina Aedes aegypti, yang akan menyerang sistem peredaran darah berupa virus. Dari literatur tercatat kasus DBD di Kota Semarang sepanjang tahun 2022 kurang lebih mencapai 536 pencerita, dengan 23 orang diantaranya meninggal dunia. Pemerintah Kota Semarang pun menggalakkan kegiatan Pemantauan Jentik Nyamuk untuk pencegahan DBD.
NYAMUK

Dokumentasi Pelaksanaan Kegiatan (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Sejalan dengan imbauan pemerintah, Mahasiswa Universitas Diponegoro (UNDIP) yang sedang menjalankan Kuliah Kerja Nyata di Kelurahan Kaligawe, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang ikut menjalankan program PJN (Pemantauan Jentik Nyamuk) dan membagikan spray anti nyamuk berbahan alami yang tidak mengandung bahan kimia sama sekali dengan berbahan dasar jeruk nipis. Jeruk nipis sendiri sudah mengandung bahan anti nyamuk dalam minyak atsirinya sehingga bahan yang mudah didapatkan ini sudah bisa digunakan tanpa bahan kimia lain.

Kegiatan dilakukan pada tanggal 05/08/2022 berupa keliling di salah satu RW yang ada di Kelurahan Kaligawe yaitu RW 8. Kegiatan berupa melakukan pengecekan keliling di semua rumah yang ada di RW 8 apakah terdapat jentik nyamuk di rumahnya bersama dengan kader FKK setempat, perwakilan RT dan RW setempat, serta perwakilan dari puskesmas, bersama dengan Mahasiswa UNDIP. Kemudian sembari dilakukan pengecekan dilakukan pula pembagian spray anti nyamuk berbahan alami buatan sendiri serta diberikan video cara pembuatannya apabila warga tertarik untuk memproduksinya sendiri. Output yang diberikan berupa spray anti nyamuk sebanyak 20 buah dan video cara pembuatannya.

Pembuatan spray untuk 20 buah dilakukan dengan menyiapkan alat dan bahan berupa 1 liter air bersih, 10 buah jeruk nipis, panci, kompor, wadah spray, saringan, pisau, talenan, corong. Pembuatan dilakukan dengan memotong jeruk menjadi 4 bagian dan memerasnya sambil disaring, kemudian jeruk nipis direbus dengan air bersih yang mendidih. Setelah itu air rebusan jeruk nipis dicampur dengan air perasan jeruk dan dipindahkan ke wadah botol spray. Spray anti nyamuk berbahan alami sudah siap digunakan.

Karena bahan dasarnya hanya menggunakan jeruk nipis atau bersifat alami, spray ini memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Kelebihannya adalah pembuatannya mudah karena bahannya hanya jeruk nipis dan air bersih, serta lebih ramah ke kulit ketika diaplikasikan karena tidak mengandung bahan kimia dan hanya menggunakan bahan alami. Kekurangannya adalah karena tidak ada bahan pengawet, spray ini tidak bertahan lama jika dibandingkan dengan spray yang ada di pasaran, kurang lebih hanya sekitar 1 bulan jika tidak disimpan di kulkas.

DPL : Ilham Ainuddin, S.AB, M.Si
Lokasi : Kel. Kaligawe, Kec. Gayamsari, Kota Semarang
Nama mahasiswa: Athaya Vivaldi Muljono
Fakultas: FSM/ Kimia