ECO ENZYME, SOLUSI PENUMPUKAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA YANG MUDAH DAN MURAH
Wates (05/08/22) – Banyaknya sampah dapat menyebabkan timbulnya penyakit apabila dibiarkan begitu saja terutama sampah organik. Diketahui bahwa timbulan sampah organik di Kota Semarang sebanyak 60,79% dari total sampah sebanyak 430.749,45 ton/tahun pada tahun 2021. Jumlah sampah ini dapat berkurang jika masing masing rumah tangga melakukan pengolahan terhadap sampah yang mereka hasilkan. Contoh pengolahan yang paling mudah dan murah adalah dengan mengubah sampah organik menjadi eco enzyme.
Eco Enzyme merupakan cairan hasil fermentasi dari sampah organik (kulit buah), gula dan air selama 3 bulan. Ecoenzym memilki banyak manfaat diantaranya sebagai pupuk cair dan pembersih lantai. Pembuatan ecoenzyme sangat mudah dan tidak memerlukan banyak biaya. Oleh karena itu eco enzyme dapat menjadi solusi untung mengurangi sampah organik terutama dalam skala rumah tangga dengan hanya bermodalkan gula jawa dan botol plastik.
Pembuatan eco enzyme dilakukan bersama ibu-ibu anggota PKK RW 05 Kelurahan Wates, Kecamatan Ngaliyan. Sosialisasi dan pelatihan ini bertempat di balai RW 05. Program kerja ini dilakukan dengan sosialisasi cara pembuatan eco enzyme dimulai pengenalan apa itu ecoenzym dilanjutkan dengan cara pembuatannya. Pembuatan eco enzyme dimulai dari penimbangan berat sampah organik, gula jawa, dan air dengan perbandingan 3 : 1 : 10. Setelah ditimbang, gula dilarutkan ke dalam air dan diaduk-aduk hingga merata. Kemudian sampah organik dimasukan ke dalam larutan campuran gula jawa lalu botol ditutup.
Diharapkan dengan adanya sosialisasi dan pelatihan pembuatan eco enzyme, warga RW 05 Kelurahan Wates dapat menerapkan pembuatan eco enzyme dan dapat mengurangi sampah organik rumah tangga yang terbuang agar sampah organik tidak menumpuk dan tidak menimbulkan penyakit.
Penulis:
Attira Surya Kusuma (Teknik Lingkungan)
Dosen Pembimbing Lapangan:
Apip, S.E., M.Si.