Pelaksanaan Program Kerja Monodisiplin Mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro Tahun 2021/2022 Dengan Poin SDG’s 7 dan 13 di Kelurahan Wonodri
Pelaksanaan kegiatan KKN TIM II Universitas Diponegoro tahun 2021/2022 dimulai sejak tanggal 4 Juli – 18 Agustus 2022. Dengan mengusung tema Sustaianble Development Goals, mahasiswa diberikan kesempatan untuk menjalankan program kerja monodisiplin sesuai dengan keilmuan masing-masing. Di Kelurahan Wonodri, Kecamatan Semarang Selatan, mahasiswa menjalankan beberapa program kerja, salah satunya adalah program kerja monodisiplin yang dijalankan oleh mahasiswa Teknik Elektro Universitas Diponegoro, yaitu sosialisasi terkait dampak carbon footprint akibat aktivitas digital terhadap perubahan iklim dan pembuatan lampu darurat otomatis sederhana dengan sensor LDR.
Program sosialisasi terkait dampak carbon footprint akibat aktivitas digital dijalankan karena keterkaitannya dengan SDGs nomor 13, yaitu Penanganan Perubahan Iklim. Di samping manfaat dari kecanggihan teknologi, tentu saja terdapat hal buruk yang berdampak bagi kehidupan manusia. Salah satunya adalah pengaruh penggunaan internet terhadap carbon footprint yang berdampak pada perubahan iklim. Jumlah pengguna internet di seluruh dunia sekitar 4,6 miliar orang atau lebih dari setengah populasi global. Dalam hal jumlah, Asia menempati urutan pertama dengan lebih dari 2,5 miliar pengguna. Penggunaan internet tumbuh 7,6% per tahun, setara dengan 900.000 pengguna setiap hari. Para siswa, khususnya yang duduk di bangku SMP, dirasa adalah target yang tepat untuk diberikan pemahaman terkait hal ini. Karena berdasarkan data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), usia, penetrasi internet tertinggi di Indonesia berada di kelompok usia 13-18 tahun. Hampir seluruhnya (99,16%) kelompok usia tersebut terhubung ke internet. Maka dari itu, mahasiswa menjalankan program kerja ini dengan target siswa SMP St. Yoris di Kelurahan Wonodri, sehingga mereka dapat memahami bahwa kegiatan yang mereka lakukan, seperti streaming online, menggunakan email, browsing, cloud dan lainnya juga merupakan sumber emisi gas karbon yang berdampak bagi perubahan iklim.
Kegiatan sosialiasi pada Jumat, 15 Juli 2022 ini dikemas dengan bentuk penyampaian yang santai dan interaktif, sehingga siswa SMP St. Yoris tidak malu untuk bertanya dan bersedia menyimak penjelasan hingga akhir materi. Di penghujung materi juga terdapat sesi kuis berhadiah, yang membuat para siswa antusias untuk menjawab pertanyaan seputar materi yang telah dibawakan. Selain itu, mahasiswa juga membuat poster edukatif terkait digital carbon footprint yang ditempel di madding sekolah.
Program kerja lainnya adalah pembuatan lampu darurat otomatis sederhana dengan sensor LDR. Program ini dipilih karena keterkaitannya dengan SDGs nomor 7, yaitu Energi Bersih dan Terjangkau. Di era saat ini, teknologi sudah berkembang sangat pesat. Dengan kemudahan tersebut, sudah seharusnya manusia memanfaatkannya untuk mempermudah aktivitas sehari-hari. Penggunaan penerangan merupakan salah satu hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Setiap kegiatan, khususnya yang dilakukan di malam hari, pasti membutuhkan cahaya penerangan yang tentu saja membutuhkan energi listrik. Semakin meningkatnya penggunaan energi listrik, maka beban listrik pun akan semakin besar. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, seringkali pemerintah mengupayakan penghematan terhadap penggunaan tenaga listrik, salah satunya dengan melakukan pemadaman listrik secara bergilir. Pemadaman listrik juga dapat diakibatkan oleh gangguan kelistrikan, dan tidak jarang pula pemadaman tersebut terjadi pada malam hari, sehingga peralatan elektronik terutama lampu yang berperan memberikan penerangan dan mendukung aktivitas manusia tidak dapat menyala. Tentu saja hal tersebut dapat menghambat kegiatan manusia. Oleh karena itu, lampu emergency (lampu darurat) dibutuhkan agar penerangan dapat selalu terpenuhi dalam kondisi darurat dan aktivitas manusia menjadi tidak terganggu.
Dengan adanya lampu darurat ini, diharapkan warga Kelurahan Wonodri, khususnya RW 06 akan terbantu, karena lampu akan otomatis menyala saat kondisi ruangan sekitar gelap. Begitu pun sebaliknya, lampu akan mati saat kondisi ruangan sekitar terang. Lampu darurat ini menggunakan sumber energi baterai, sehingga bisa dipakai untuk jangka waktu lama.
Penyerahan lampu darurat pada Jumat, 5 Agustus 2022 dilakukan di rumah RW 06, yaitu Bapak Riswadi. Lampu darurat tersebut berencana akan diletakkan di balai RW 06 untuk dapat digunakan bersama oleh warga yang beraktivitas di balai RW. Selain itu, juga diberikan video penggunaan lampu dan poster terkait lampu darurat oleh mahasiswa, diharapkan warga dapat dengan mudah mengoperasikan alat tersebut.
Dengan adanya program kerja monodisiplin yang dijalankan oleh mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro tahun 2021/2022, diharapkan dapat membantu warga, khususnya Kelurahan Wonodri, sehingga ilmu yang didapatkan oleh mahasiswa di perguruan tinggi akan bermanfaat lewat pengabdian pada kegiatan KKN ini.
Penulis : Diajeng Putri Widyannisa – Teknik Elektro / Fakultas Teknik
DPL : Anim Kafa’bih, S.E.,M.E