Tanamkan Pengetahuan Orang Tua Mengenai Stunting Sejak Dini, Mari Bersama-sama Sukseskan Rawasari Tanpa Stunting!

Jakarta – Pemenuhan asupan gizi yang baik wajib dilakukan semenjak dini oleh orang tua balita. Indonesia mencatat angka kelahiran yang tinggi yaitu mencapai 4 – 5 juta jiwa per tahun. Angka kelahiran yang tinggi ini harus dibarengi dengan pemenuhan asupan gizi yang baik. Jika balita tidak diberikan asupan gizi yang sesuai, mereka bisa terancam terkena masalah Stunting. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Hal ini merupakan masalah yang coba diberantas oleh pemerintah, termasuk di Kelurahan Rawasari.

343739
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh Tim Posyandu Kelurahan Rawasari, terdapat beberapa balita yang dirasa rawan terkena Stunting terutama di RW 04. Sebagai upaya untuk memberantas stunting di wilayah tersebut, kami Tim Mahasiswa/i KKN Universitas Diponegoro melakukan kegiatan sosialisasi dan kampanye mengenai stunting ini pada RW 04 di Posyandu Alamanda. Sasaran yang kami tuju adalah orang tua dari balita. Kegiatan sosialisasi dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan rutin bulanan Posyandu Alamanda.
343738
Meskipun data telah menunjukkan stunting di wilayah Jakarta sangat banyak, namun banyak dari orang tua balita di wilayah Kelurahan Rawasari khususnya wilayah RW 04 Rawasari yang belum mengetahui apa itu stunting sehingga banyak dari mereka yang tidak dapat mengenali apabila gejala stunting terjadi pada balitanya. Prihatin dengan minimnya pengetahuan masyarakat terhadap stunting, Fidelis, Ignatius, Carissa, dan Cinthya sebagai mahasiswa-mahasiswi KKN Tim II Universitas Diponegoro pun memberikan program sosialisasi dan kampanye anti stunting pada hari Kamis (21/07/2022), dengan sasaran orang tua balita Posyandu Alamanda RW 04 yang berlokasi di wilayah Kelurahan Rawasari, Kecamatan Cempaka Putih, Kota Jakarta Pusat.
343740
Dalam kegiatan sosialisasi dan kampanye anti stunting ini, para mahasiswa membawakan sebuah presentasi yang memperkenalkan stunting mulai dari definisi, gejala, data dari pemerintah, penyebab, dampak jangka pendek dan panjang, hingga dasar hukum dan cara-cara pencegahan stunting yang dapat dilakukan sendiri oleh para orang tua di rumahnya. Presentasi kemudian ditutup dengan diberikannya minuman bergizi yang baik untuk anak yaitu minuman sari kacang hijau dan vitamin C dan penyebaran pamflet yang berisi informasi seputar stunting yang dapat dilihat oleh warga-warga RW 04 di Posyandu Alamanda dan sekitar rumah-rumah warga RW 04.


Program sosialisasi dan kampanye tersebut pun disambut baik oleh para orang tua balita dengan banyaknya keterlibatan mereka dalam sesi tanya jawab dan antusiasme mereka dalam mengikuti jalannya kegiatan sehingga kegiatan berjalan kondusif dari awal hingga akhir. Setelah kegiatan sosialisasi dan kampanye ini berlangsung, para orang tua balita di RW 04 menjadi lebih tahu mengenai stunting dan lebih sadar akan bahaya stunting pada balita.

Penulis : Bernadette Carissa Adriarso, Cinthya Resadi, Fidelis Suryo Aji Anandito, Ignatius Alan Yudha Pradana
Dosen Pembimbing Lapangan : Nurhadi Bashit, ST., M.Eng.
Lokasi : Kelurahan Rawasari, Kecamatan Cempaka Putih, Kota Jakarta Pusat

Referensi:
DINKES PEMPROV BALI. (2022). CEGAH STUNTING UNTUK MASA DEPAN ANAK YANG LEBIH BAIK. Diakses dari https://diskes.baliprov.go.id/cegah-stunting-untuk-masa-depan-anak-yang-lebih-baik/#:~:text=Stunting%20adalah%20kondisi%20gagal%20tumbuh,setelah%20bayi%20berusia%202%20tahun. Pada hari Kamis pukul 12:32.