Cegah Stunting itu Penting! Mahasiswa KKN Undip Bantu Pendataan IDL pada Baduta melalui Program Rumah Imunisasi “Kampungku-Rumahku”
Semarang (18/7/2022) – Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro, Essalafy Julia Putri, mengadakan kegiatan sosialiasi melalui program rumah imunisasi “Kampungku-Rumahku” kepada kader posyandu di kelurahan Purwoyoso. Program ini turut mendukung program BIAN (Bulan Imunisasi Anak Nasional) yang sedang digencarkan oleh pemerintah di bulan Agustus mendatang.
Stunting merupakan sebuah kondisi dimana tinggi badan seseorang lebih pendek (kerdil) dibanding tinggi badan orang pada umumnya (seusia) dan memiliki penyebab utama kekurangan nutrisi. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada Sekretaris Lurah didapatkan hasil bahwa kelurahan Purwoyoso memiliki kasus anak stunting terbanyak dibandingkan dengan kelurahan lainnya. Hasil ini juga didukung oleh data yang diperoleh dari pengurus Posyandu yaitu masih banyaknya orangtua yang kurang menyadari mengenai stunting dan dampak stunting itu sendiri. Menurut data dari Sigizi Terpadu, jumlah anak stunting pada tiga bulan terakhir mencapai 84 anak. Dengan adanya permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan upaya pencegahan stunting.
Salah satu pencegahan stunting adalah dengan melakukan imunisasi dasar lengkap mulai dari bayi lahir sampai usia sekolah. Imunisasi merupakan proses dalam tubuh seseorang dalam memproduksi antibodi atau zat kekebalan tubuh yang berguna menangkal suatu penyakit tertentu. Berdasarkan hasil survey Riskesdas 2018, cakupan IDL (Imunisasi Dasar Lengkap) mengalami sedikit penurunan yang semula 59,2% menjadi 57,9%.
Beberapa hal yang menjadi faktor turunnya IDL ini salah satunya dari orang tua. Hal ini dikarenakan, orang tua banyak yang belum memiliki kesadaran akan pentingnya imunisasi pada anak serta kurangnya pengetahuan ibu baduta (bayi dibawah dua tahun) terkait jenis imunisasi yang sudah diberikan kepada anak. Orang tua juga merasa khawatir akan terjadinya KIPI pada anak setelah dilakukan imunisasi. Selain itu, kesibukan dari orang tua juga menjadi faktor penghambat tidak dilakukannya imunisasi pada anak terutama untuk baduta, sehingga banyak baduta yang belum mendapatkan imunisasi secara lengkap. Oleh karena itu, program ini diadakan dengan tujuan supaya baduta yang telah mendapatkan imunisasi dasar lengkap dapat terdata dengan jelas.
Program rumah imunisasi “Kampungku-Rumahku” dilaksanakan di posyandu Sriwidodo RW 2 kelurahan Purwoyoso pada tanggal 18 Juli 2022. Program ini ditujukan untuk para kader posyandu Sriwidodo. Program ini berisi pengenalan instrumen rumah imunisasi “Kampungku-Rumahku” serta penjelasan isi booklet petunjuk pengisian instrumen KK-RK.
Terlihat ibu-ibu kader posyandu sangat aktif untuk bertanya dan memberikan respon baik terhadap program ini. Ibu-ibu kader juga memaparkan jumlah baduta yang tercatat di posyandu Sriwidodo. Para kader merasa terbantu dengan adanya instrumen KK-RK dari program rumah imunisasi ini. Harapannya, dengan adanya program ini, para baduta yang belum mendapatkan imunisasi dasar lengkap dapat tercatat dengan jelas, sehingga jika ada baduta yang belum mendapatkan imunisasi dasar lengkap, maka dapat diikutkan imunisasi kejar dengan melaporkan pada tenaga kesehatan setempat. Selain itu, pemerataan imunisasi ini merupakan upaya untuk mencegah penularan penyakit serta mengurangi terjadinya stunting pada baduta.
Penulis:
Essalafy Julia Putri
S1 Farmasi – Fakultas Kedokteran
DPL: Dr. Ir. Suzanna Ratih Sari, MM, MA