Tekan Angka Stunting, Mahasiswa KKN TIM II UNDIP Lakukan Sosialisasi Door to Door untuk membantu menurunkan angka stunting
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu sarana untuk menerapkan Tri Dharma Perguruan Tinggi. KKN muncul dari konsep atas kesadaran mahasiswa sebagai calon sarjana untuk dapat memanfaatkan sebagian waktu belajarnya dengan menyumbangkan pengetahuan serta ilmu yang telah diperolehnya secara langsung dalam membantu memecahkan dan melaksanakan pembangunan di dalam kehidupan masyarakat. Kontribusi mahasiswa ini dapat bermanfaat bagi tiap individu untuk mendapatkan pengalaman dan ilmu baru lewat program KKN tersebut. Pengalaman, pemikiran, dan berbagai informasi yang ada, maupun berbagai hasil evaluasi yang selalu diadakan terhadap pelaksanaan KKN di Perguruan Tinggi Negeri secara ilmiah mengungkapkan bahwa KKN memberikan manfaat dalam proses belajar baik bagi mahasiswa maupun masyarakat di dalam menangani dan memecahkan masalah-masalah pembangunan kemasyarakatan. Karena itu KKN sebagai bagian dari kegiatan ekstrakurikuler bagi mahasiswa program S1 dilaksanakan dalam bentuk pengintegrasian antara kegiatan-kegiatan Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian. Serta Pengabdian kepada Masyarakat secara interdisipliner Dengan demikian terciptanya sebuah kolaborasi yang baik antara pihak desa dengan mahasiswa. Selaras dengan pernyataan tersebut, Mahasiswa Universitas Diponegoro hendak melakukan KKN di sebuah desa yang telah ditelusuri terlebih dahulu potensi serta kekurangan yang bisa dikembangkan dan terbantu dengan adanya program-program yang akan di bantu mahasiswa KKN termasuk pada masalah stunting yang terjadi di desa Badegan.
Desa Badegan merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati. Permasalahan stunting yang terjadi pada desa Badegan dan berkembang dalam jangka panjang karena kombinasi dari beberapa atau semua faktor-faktor seperti kurang gizi kronis dalam waktu lama, retardasi pertumbuhan intrauterine, tidak cukup protein dalam proporsi total asupan kalori Perubahan hormon yang dipicu oleh stres, Sering menderita infeksi di awal kehidupan seorang anak.
Berbicara masalah stunting di Kabupaten Pati memang telah mengalami penurunan, meskipun demikian pemerintah kabupaten setempat terus mengupayakan pencegahan, agar stunting di wilayah itu terus berkurang. Seluruh pihak pun diminta bekerja sama, membantu penurunan stunting.
Desa Badegan sendiri terdapat prevalensi stunting sebesar 8,5 % yang berarti 10 balita mengalami pertumbuhan yang lambat. Persentase tersebut menunjukkan Desa badegan dikatakan mempunyai tugas besar dalam mengurangi kasus stunting tersebut. Dengan melihat serta mempertimbangkan data statistik desa Badegan, prevalensi stunting tersebut menjadikan Desa Badegan ini untuk lebih fokus terhadap masalah -masalah kesehatan sehingga perlunya ditangani lebih lanjut. Namun, hal ini dapat diatasi dengan memulainya langsung pada setiap komponen masyarakat dengan memenuhi gizi seimbang. Kesadaran masyarakat akan pentingnya mengatasi prevalensi stunting di Desa Badegan merupakan sebuah langkah penting dalam pencegahan stunting. Faktor eksternal juga berpengaruh pada proses ini yakni rendahnya pendidikan pada orang tua menjadi masalah utama mengenai kurangnya pemahaman stunting yang memicu kesadaran masyarakat akan bahaya stunting pada anak usia dini. Penyuluhan mengenai pemahaman stunting pada masyarakat Desa Badegan memegang peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat desa tentang stunting. Oleh karena itu, perlunya diadakan kegiatan pengedukasian yang dapat membantu masyarakat dalam mengatasi stunting di Desa Badegan.
Gambar 1. Penyuluhan Door to Door Stunting desa Badegan, Margorejo, Pati.
Kegiatan penyuluhan door to door di pilih kelompok KKN ini untuk supaya lebih menimbang keefektifan, kegiatan ini dilaksanakan tepatnya pada Selasa, 2 Agustus 2022 pukul 10.00 WIB berlokasi di kelurahan Badegan, Margorejop, Pati. Kami bekerjasama dengan salah satu Bidan kesehatan yang berada di Desa badegan untuk memberikan arahan kep[ada kami memberikan data data mengenai balita yang terkena kurang gizi atau stunting. Terdapat data yakni dari 10 balita kami melakukan sosialisasi ke 6 balita yang mengalami gizi buruk atau kurang gizi. Kami berdiskusi mengenai bagaimana pola makan, bagaimana cara asuh orang tua serta memberikan arahan dan bimbingan kepada para orang tua untuk memberikan gizi yang seimbang guna meninjau pola pertumbuhan si kecil agar tetap seimbang. Tak hanya itu Kelompok KKN TIM II UNDIP Ini memberikan pemenuhan gizi berupa cemilan serta susu kepada si kecil. Serta diberikannya brosur atau pamflet mengenai pentingnya menjaga pola gizi anak untuk kemudian di baca orang tua.
Gambar 2. Penyuluhan Door to Door Stunting desa Badegan, Margorejo, Pati.
Melalui KKN, diharapkan memberikan kesadaran masyarakat akan bahaya stunting sehingga masyarakat dapat merefleksinya solusi aktif guna mengatasi gizi buruk. Respon positif dari masyarakat serta arahan dari pihak kesehatan sangat kami apresiasi dan sangat membantu keberhasilan program yang telah kelompok KKN TIM II UNDIP 2022 rancang.
Penulis : Runa Aryahiyatus Shiha
Dosen Pembimbing Lapangan : Ojo Kurdi, ST.,M.T., Ph.D.