Kuncup “Sekar” Penghasil Dollar

Selasa 25 Juli 2017, TIM II KKN UNDIP Desa Blacanan, Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan telah melaksanakan survei kegiatan program kerja multidisiplin tentang pemanfaatan tanaman melati (Jasmimum officianale) yang ditanam oleh warga. Survei yang dilakukan adalah mengunjungi pemilik perkebunan melati dan para pengepul atau bakul melati. Melati (Jasmimum officianale) merupakan tanaman potensial yang banyak manfaatnya. Para petani di desa Blacanan memanfaatkan hasil produksi melatinya untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku industri parfum dan teh.

Bagian dari melati yang dimanfaatkan untuk bahan baku industri adalah bagian kuncup bunga yang belum mekar. Sedangkan bagian lainnya seperti bunga yang sudah terlanjur mekar, serta kuncup yang rusak, tidak termanfaatkan. Harga kuncup melati di pasaran pun beragam tergantung dari musimnya. Rentang harganya berkisar antara Rp 10 ribu hingga paling mahal mencapai Rp 150 ribu per kg.

Mahasiswa dari Tim II KKN Undip Desa Blacanan melihat potensi tidak termanfaatkannya sisa panen melati tersebut menjadi sebuah inovasi untuk dijadikan obat nyamuk. Berkaca pula dari lingkungan Desa Blacanan yang kurang bersih, mengakibatkan banyaknya nyamuk-nyamuk di rumah warga.

Proses pengolahan sisa panen melati menjadi obat nyamuk terdiri dari beberapa metode, yaitu menggunakan air rebusan melati kering kemudian dicampur dengan serai wangi (Cymbopogon citratus). Air rebusan tersebut lalu didiamkan selama 1 x 24 jam untuk didapatkan aroma anti nyamuk serta warna yang tidak terlalu pekat. Rebusan melati yang menjadi obat nyamuk ini dikemas dalam bentuk botol plastik.

Cara kerja rebusan melati yang digunakan terdiri dari dua cara, yaitu sebagai pengusir (repellent) nyamuk dan sebagai pengering bentol di kulit akibat gigitan nyamuk. Wangi yang dihasilkan dari bunga melati berperan sebagai pengusir nyamuk, sedangkan kandungan zat yang ada di melati mampu mengeringkan bentol-bentol merah akibat gigitan nyamuk. Obat nyamuk alami ini dapat meningkatkan nilai ekonomis bagi para petani melati di Desa Blacanan.

Seperti pada prinsipnya, “sekar” dalam bahasa jawa artinya adalah bunga. Sekar di Desa Blacanan merupakan potensi yang dapat dimanfaatkan untuk menjadi rupiah dengan pengolahan skala industri seperti parfum dan teh, atau dalam skala rumah tangga seperti pembuatan obat nyamuk yang diusulkan oleh Mahasiswa Tim II KKN Undip. Selain itu, sekar melati Desa Blacanan juga dapat diekspor ke negara lain seperti Singapura untuk menjadi dollar.melati blacanan