Cairan Serba Guna, Mahasiswa KKN Undip Mengubah Limbah Organik Rumah Tangga Menjadi Eco Enzyme
Desa Karangtengah, Tuntang, Kab. Semarang (24/07/2022) – Mahasiswa KKN TIM II UNDIP mengolah sisa sampah organik rumah tangga menjadi eco enzyme untuk mengurangi jumlah sampah organik yang terbuang sia-sia. Pembuatan Eco Enzym dilakukan bersama Ibu Lurah dan anggota Tim II KKN Undip.
Sampah organik menjadi salah satu masalah terbesar di dunia termasuk Indonesia. Setiap tahunnya sampah organik menyumbang puluhan ton dengan persentase sebesar 61%. Banyak permasalahan lingkungan dan kesehatan yang ditimbulkan akibat sampah organik yang tidak diolah dengan baik. Pemanasan global merupakan dampak yang timbul akibat gas karbon dioksida (CO2) dan gas metana (CH4) yang dihasilkan dari degradasi sampah organik. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk mengurangi dampak pemanasan global. Kegiatan pembuatan eco enzyme oleh mahasiswa KKN Tim II Undip bersama Ibu Lurah dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi sisa sampah organik rumah tangga. Bersama-sama, sampah kulit buah dan sisa sayur diolah dan difermentasikan.
Eco enzyme merupakan larutan zat organik kompleks yang diperoleh dari hasil fermentasi sisa sampah rumah tangga atau sampah organik menjadi enzim yang ramah lingkungan. Sisa sampah organik ditambahkan dengan gula merah atau molase dan air. Rasio perbandingan yang digunakan untuk pembuatan eco enzyme adalah 1:3:10 untuk sampah organik, gula atau molase, dan air. Seluruh bahan yang telah dicampurkan di dalam wadah, kemudiab ditutup rapat dan dibuka tutupnya setiap hari pada bulan pertama untuk mengeluarkan gas yang dihasilkan agar wadah tidak meledak. Hasil fermentasi akan menghasilkan eco enzyme dalam waktu tiga bulan dengan warna cokelat gelap.
Eco enzyme memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari, antara lain sebagai pupuk, disinfektan, insektisida, pembersih lantai, pembersih toilet, pencuci baju, pencuci piring, sabun, dan pembersih udara. Pengolahan limbah organik rumah tangga diharapkan dapat mengurangi sampah organik rumah tangga yang dihasilkan sehari-hari. Pelatihan pembuatan eco enzyme sudah dilaksanakan sejak lama oleh Ibu Lurah di berbagai dusun. Namun pemanfaatan hasil eco enzyme masih kurang optimal, sehingga pendampingan pemanfaatan terus dilakukan. Melalui kegiatan pembuatan eco enzyme, sumber pemanasan global dapat dikurangi secara perlahan.
Penulis : Nurul Fajriyati Mubarrokah, S1 Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
DPL : Aghus Sofwan, ST., MT., PhD.
Lokasi : Desa Karangtengah, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.