BUKAN SULAP BUKAN SIHIR, MAHASISWA KKN UNDIP MENGUBAH SAMPAH RUMAH TANGGA MENJADI KOMPOS DARI KERANJANG SAMPAH AJAIB
Sabtu (30/7/2022), karangayu – Limbah atau sampah yang dibuang secara sembarangan akan membawa dampak yang tidak baik bagi manusia. Tumpukan sampah tersebut jika dibiarkan dapat menimbulkan pencemaran, penyakit serta polusi, baik polusi air maupun polusi tanah. Salah satu limbah yang belum dimanfaatkan oleh masyarakat yaitu sisa makanan. Permasalahan sampah bisa dikurangi jika penanganannya dimulai dari rumah ke rumah dengan cara mengolahnya menjadi kompos.
Mahasiswa KKN TIM 2 UNDIP melakukan demonstrasi cara mengolah sampah menjadi kompos takakura berskala rumah tangga dengan menggunakan keranjang kepada masyarakat Kelurahan Karangayu, Kecamatan Semarang Barat.
Kompos Takakura adalah salah satu cara pembuatan kompos dengan mendaur-ulang sampah organik dapur dengan menggunakan wadah keranjang. Kompos Takakura ini memiliki banyak kegunaan bagi tumbuhan sebagai pupuk kompos tanaman, meningkatkan kesuburan tanah, meningkatkan kapasitas penyerapan air oleh tanah, meningkatkan Kualitas Hasil Panen, menyediakan hormon/vitamin bagi tanaman, serta menghindari tanaman dari penyakit.
Kegiatan ini dilakukan di Joglo RW 6 Kelurahan Karangayu dekat dengan lahan perkebunan Kelompok Wanita Tani (KWT). Kegiatan ini dilaksanakan oleh mahasiswa KKN Universitas Diponegoro dan dihadiri oleh beberapa ibu-ibu anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Kelurahan Karangayu. Anggota KWT Karangayu diedukasi tentang seberapa pentingnya pengolahan sampah ditengah-tengah isu lingkungan maraknya sampah. Anggota KWT Karangayu juga diajarkan dari awal cara membuat pupuk kompos dari sampah sisa makanan, mulai dari penyiapan bahan dan alat seperti sampah organik, kompos jadi, keranjang, air cucian beras, dan lain-lain, hingga cara pemanenan kompos yang sudah jadi. Anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Karangayu cukup antusias selama berlangsungnya kegiatan.
Penulis : Muhamad Nafizaldi Saputra
Dosen : Dr. Noer Abyor Handayani, S.T.,M.T.