Mahasiswa KKN Kenalkan Model EPQ (Economic Production Quantity) Kepada Pemilik Industri Rumahan dan UMKM
Siwalan, Gayamsari, Kota Semarang (09/8/2022) – Industri rumahan dan UMKM merupakan suatu usaha yang banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia, terutama masyarakat Kelurahan Siwalan, Kota Semarang. Dalam kegiatan berusaha sendiri, diperlukan adanya persedian sehingga kegitan usaha suatu pengusaha dapat berjalan dengan baik. Suatu usaha pasti memiliki adanya masalah persiapan, peyimpanan, tidak memungkiri juga kegiatan usaha dapat mengalami kehambatan berupa ketidak sediaan barang dan masalah dalam penyimpanan, sehingga mengakibatkan kehilangan peluang dalam mendapatkan keuntungan.
Oleh karena itu, tercetus ide dari mahasiswa KKN untuk mengenalkan model EPQ yang terasa sangat asing bagi pemilik industri rumahan dan UMKM. Sekilas tentang EPQ (Economic Production Quantity) adalah sejumlah produksi tertentu yang dihasilkan dengan meminimalkan total biaya produksi yang terdiri atas biaya persiapan produksi (set-up cost), biaya produksi (production cost), dan biaya penyimpanan (holding cost). Tujuan dari model ini adalah untuk menentukan besarnya volume produksi yang optimal, dalam artian cukup untuk memenuhi kebutuhan dengan biaya yang seminimal mungkin. Dalam modul EPQ berisi penjelasan mengenai EPQ, macam-macam biaya jenis biaya yang dikeluarkan, formulasi metode EPQ, dan data-data yang diperlukan dalam pengolahan EPQ. Saya mengambil contoh kasus dengan mengambil data biaya produksi Industri Rumahan Tempe Ibu Kasmirah.
Adanya modul dan poster ini diharapkan dapat mengenalkan hal baru tentang adanya pengolahan biaya pengeluaran produksi dan dapat memberikan masukan dalam menentukan waktu dan jumlah produksi yang optimal.
Program EPQ ini dilaksanakan dengan memberikan poster berisikan sekilas info tentang model EPQ dan QR-Code kepada beberapa pelaku UMKM dan industry rumahan yang kemudian ditempelkan di beberapa titik wilayah usaha. Pelaksanaannya dilakukan secara tatap muka (offline) di lokasi sekitar Kelurahan Siwalan.
Berikut adalah QR-Code yang tertera pada poster yang dibagikan kepada masyarakat.
Dengan adanya contoh kasus dari data biaya pengeluaran Industtri Rumahan Tempe Ibu Kasmirah dapat dijadikan patokan bagi pemilik industri rumahan dan UMKM lainnya dalam penerapan model EPQ ini. QR-Code yang dberikan merupakan modul yang diberikan secara online sehingga semua pemilik usaha dapat mengetahui secara pasti tentang adanya model EPQ ini.
Ginna Alva Anggela – FSM UNDIP 2019
Dosen Pembimbing : Ir. R.T.D. Wisnu Broto, M.T.
Kelurahan Siwalan, Kecamatan Gayamsari
KKN Tim II UNDIP Kota Semarang 2021/2022