Mengapa Budidaya Ikan dalam Ember? : Mahasiswa KKN UNDIP membuat inovasi BUDIKDAMBER (Budidaya Ikan Dalam Ember) Skala Rumah Tangga Pada Lahan Terbatas di Kelurahan Petompon
Petompon, Semarang (24/07). Kelurahan Petompon merupakan salah satu kelurahan di Kota Semarang yang termasuk kedalam wilayah Kecamatan Gajahmungkur. Kelurahan Petompon dibentuk pada tanggal 1 April 1993 serta memiliki luas wilayah 981.600 km2. Kelurahan Petompon per tahun 2021 memiliki total jumlah penduduk sebanyak 6.389 jiwa dengan jumlah penduduk perempuan sebanyak 3.267 jiwa dan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 3.122 jiwa. Artinya Kelurahan Petompon memiliki banyak penduduk dan dapat dikatakan memiliki lahan yang terbatas.
Budikdamber Ikan Lele dan Tanaman Kangkung
Lahan terbatas yang menjadikan alasan penulis memberikan sebuah inovasi Budikdamber (Budidaya Ikan Dalam Ember) di kalangan masyarakat dengan skala rumah tangga di Kelurahan Petompon ini. Budikdamber adalah salah satu teknologi dalam akuakultur atau budidaya ikan yang menggabungkan dengan budidaya tanaman didalam satu wadah budidaya, contohnya yakni adalah ember. Dalam sistem budidaya ini dapat diperoleh dua macam hasil panen, yakni ikan dan tanaman. Salah satu ikan yang dapat dibudidayakan dengan sistem ini adalah ikan lele dan tanamannya yaitu kangkung.
Pemeliharaan Budikdamber sendiri yakni ember diletakkan ditempat yang terkena sinar matahari, tanaman kangkong yang ditanam akan terlihat mulai tumbuh di hari ke 3, bila ada kutu, segera buang bagian daun/batang supaya tidak mati, berikan pakan ikan sesuai ukuran sekenyangnya bisa 2-3 kali, serta amati nafsu makan ikan. Keuntungan dari budikdamber ini sendiri adalah dalam hal pemeliharaan cukup mudah, bisa panen sekitar 3-4 bulan, menambah penghasilan dan tidak membutuhkan lahan yang luas.
Sosialisasi dengan Warga Mengenai Budikdamber
Kegiatan ini dilakukan pada hari Minggu (24/07/2022) pukul 14.00 WIB, bertempat di rumah salah satu warga RW 05 Kelurahan Petompon. Rangkaian kegiatan yang dilakukan pada pertemuan ini adalah diawali dengan pengenalan terhadap alat dan bahan apa saja yang dibutuhkan apabila ingin membuat budikdamber, seperti ember, ikan lele, gelas plastik yang sudah dilubangi, tanaman kangkong, arang, tissue/kapas dan pakan ikan lele, cara pemeliharaan serta manfaat atau keuntungan dari budikdamber. Pada sosialisasi Budikdamber, salah satu ibu rumah tangga tersebut sangat senang bisa mengetahui adanya inovasi baru ini, karena dapat melakukan dua kolaborasi budidaya dalam satu wadah dengan lahan yang terbatas guna meminimalisir pengeluaran kebutuhan pangan. Adanya budikdamber ini juga dapat membuat warga lebih peduli akan hadirnya lingkungan yang sesuai dengan SDG’s point 15 dan menerapkan serta memanfaatkannya dengan baik.
Penulis : Fadilatus Sya’bannisa
DPL : Dr. Eng. Agus Setyawan S. Si. M. Si.
Lokasi : Kelurahan Petompon, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang