Sistem Grounding untuk Loning
Loning, 13 Agustus 2017. Tepat satu hari setelah dilaksanakannya Expo KKN Pemalang 20117, kami Tim II KKN Desa Loning mempersiapkan sebuah program bertajuk Pengenalan Grounding System sebagai Penangkal Bahaya Petir dan Gerakan Hemat Energi untuk desa Loning.
Kegiatan ini juga merupakan program monodisiplin salah satu anggota dari tim kami sekaligus merupakan program pengabdian masyarakat dari bapak Dr. Abdul Syakur S.T, M.T selaku dosen pembimbing lapangan di desa kami. Program ini dihadiri oleh seluruh jajaran perangkat desa Loning yang terdiri atas tiga dusun. Tamu undangan mencapai 52 peserta.
Setelah waktu menunjukkan pukul 9.30, pembawa acara mulai membuka jalannya acara. Setelah pembukaan, dilanjutkan dengan sambutan-sambutan. Sambutan pertama disampaikan oleh bapak Agus Tanto Raharjo selaku BPD desa Loning. Beliau menyampaikan sambutan hangat serta apresiasi tinggi terhadap para mahasiswa KKN yang telah banyak memberikan sumbangsih nyata untuk desa Loning.
Sambutan selanjutnya dibawakan oleh bapak Slamet Kisyadi selaku Kaur Keuangan desa Loning. Beliau mewakili ibu Kepala Desa Loning, ibu Ely Setyowati yang berhalangan hadir pada acara tersebut. Pak Slamet menuturkan bahwa program pembinaan masyarakat seperti yang dilakukan saat itu sangat penting bagi pengetahuan masyarakat secara umum.
Kemudian sambutan terakhir disampaikan oleh Deni Setiawan selaku ketua panitia yang menjalankan program tersebut. Deni menyampaikan rasa terimakasih kepada para hadirin, baik para tamu undangan maupun jajaran perangkat desa. Ia juga berharap semoga acara yang dilaksanakan dapat memberikan manfaat nyata untuk masyarakat desa Loning.
Setelah serangkaian sambutan disampaikan, tibalah pada acara inti yaitu penyampaian materi yang dibawakan oleh bapak Dr. Abdul Syakur S.T, M.T. Beliau menjelaskan alasan mengapa desa Loning yang terpilih untuk diadakan pengenalan terhadap sistem grounding. Hal ini dikarenakan faktor geografis desa Loning yang cenderung dekat di daerah pesisir, merupakan daerah yang sangat rawan terhadap potensi sambaran petir.
Faktor curah hujan yang tinggi juga menjadi pemicu terjadinya sambaran petir. Hal ini cukup mengkhawatirkan bagi masyarakat desa Loning, terlebih belum adanya rumah di desa Loning yang menggunakan sistem penangkap petir. Pak Syakur juga menyampaikan bagaimana tips yang harus dilakukan apabila cuaca sedang dalam kondisi badai, termasuk berbagai perangkat apa saja yang patut diwaspadai untuk mengurangi resiko tersambar petir.
Pak Syakur bersama Deni Setiawan sedang memperagakan alat grounding
Di dalam program ini, beliau juga membawa contoh alat pengukur arus listrik yang tersimpan di dalam tanah. Alat ini berfungsi mengukur seberapa besar arus dan tegangan listrik yang terdapat di dalam tanah akibat sambaran petir. Disamping itu, kami dari tim KKN juga membawakan alat pembanding yang kami rangkai sendiri secara sederhana.
Masyarakat (khususnya tamu undangan) diajari bagaimana tata cara menggunakan alat grounding system tersebut. Nantinya, alat yang telah kami rangkai sendiri ini akan diserahkan untuk desa Loning sebagai sumbangsih disiplin ilmu yang telah kami terapkan di desa Loning.
Setelah penyampaian materi tentang grounding system serta gerakan untuk melakukan hemat energi selesai disampaikan. Pak Syakur membuka sesi tanya-jawab kepada para peserta. Dari sini kami dapat menilai bahwa masyarakat begitu antusias dalam mengikuti program kami. Hal ini dibuktikan dengan para peserta yang aktif bertanya. Pertanyaan-pertanyaan seputar sistem grounding ini dilontarkan oleh mereka. Materi ini cukup asing di telinga masyarakat desa Loning sehingga mampu membuat peserta menjadi lebih interaktif.
Tim II KKN Undip 2017 desa Loning
(Minggu kelima)