Muda yang Bersuara : Gaungkan Masalah Stunting Pada Generasi Muda Desa Pakopen
Kata stunting belakangan ini kembali ramai disuarakan pada berbagai media massa. Berdasarkan definisi yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Stunting merupakan permasalahan kurang gizi kronis pada anak yang disebabkan karena kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama (P2PTM Kemenkes RI, 2018). Kebanyakan anak yang mengalami kurang gizi kronis ini menunjukan gangguan pertumbuhan seperti tinggi badan yang lebih rendah dari tinggi rata-rata anak pada umur yang sama.
Hasil survei menunjukan bahwa Status Gizi Indonesia (SGI) pada tahun 2021 terdapat 1 dari 4 anak Indonesia mengalami stunting. Dari survei ini juga dinyatakan bahwa tidak hanya stunting, tetapi 1 dari 10 anak mengalami kurang gizi. Angka ini sangat menyedihkan dimana ratio yang terlihat sangat besar untuk terjadi pada setiap anak Indonesia. Langkah pertama yang dilakukan untuk mencegah munculnya stunting pada anak menurut menteri kesehatan, Budi Ganadi Sadikin, dilakukan deteksi dini dengan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan secara rutin di posyandu. Selain itu pada remaja juga perlu diberikan pencegahan dengan pemberian bekal pengetahuan untuk mempersiapkan diri sebagai calon orang tua masa depan (Rokom, 2022).
Dari kondisi ini Tim II KKN Universitas Dipogenogo desa Pakopen menyelenggarakan pendampingan pemahaman stunting pada remaja putri. Kegiatan ini bertujuan memberikan kesadaran yang lebih pada remaja khususnya putri untuk bisa lebih sadar pentingnya pola hidup sehat. Remaja putri yang akan menjadi ibu dimasa depan perlu mempersiapkan dirinya untuk bisa menciptakan generasi penerus bebas stunting.
Tidak kalah dengan para remaja putri, siswa-siswa SD juga melakukan kebiasaan hidup sehat berdasarkan pedoman gizi seimbang Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Siswa SD ini diajak untuk menerapkan hidup sehat berdasarkan misi yang berbeda setiap harinya. Anak ditantang untuk bisa melakukan beragam aktivitas dan beragam makanan agar mereka tertanam sebuah kebiasaan yang baik.
Gambar 1. Pendampingan Pemahaman Stunting Pada Remaja Putri Desa Pakopen
Gambar 2. Memberikan Pemahaman Makanan Bergizi Pada Anak
Kedua bentuk kegiatan ini menjadi langkah awal menyuarakan anti stunting pada masyarakat. Dengan mulai pada setiap diri remaja dan anak, diharapkan kebiasaan hidup sehat menjadi suatu hal penting dalam hidup mereka dan menjadi contoh pada teman yang belum berkesempatan berpartisipasi dalam kegiatan.
Penulis : Hidayatul Fadhilah Edyenti (15000119140191), S1 Psikologi – Fakultas Psikologi
DPL : Daud Samsudewa, S. Pt., M. Si.