Vertikultur & Pupuk Organik di Desa Tengengkulon

 

Tengengkulon, Siwalan, Pekalongan (23/07/2017) –Pada umumnya masyarakat di desa Tengengkulon telah mampu memisahkan sampah anorganik dan organik. Kesempatan bagi Mahasiswa KKN Tim II UniversitasDiponegorountukmengenalkanpotensibarupemanfaatansampahanoragnik. Inovasi yang dilakukan adalah teknik vertikultur dengan memanfaatkan sampah anorganik rumah tangga berupa botol plastik bekas. Mahasiswa KKN Tim II untuk Desa Tengengkulon melakukan trial pembuatan media tanaman dan sosialisasi kepada warga desa tentang inovasi vertikultur.

Selain itu, inovasi untuk sampah organik rumah tangga ialah pembuatan pupuk cair organik. Pembuatan pupukcair organik membutuhkan modal sekitar Rp.  20.000,-sesuai dengan perbandingan sampah dan stater. Pengetahuan tentang inovasi pupuk cair organik yang memiliki nilai jual tinggi, memberikan pengetahuan peluang wirausaha sehingga bisa membuat masyarakat lebih mandiri dalam mendapatkan penghasilan dan menjadi berani dalam memulai usaha baru.

Vertikultur di Desa Tengengkulon

 

 

 

 

 

melakukan trial pembuatan  vertikultur.

Inovasi Baru Pupuk Cair Organik di Desa Tengengkulon