WASPADA TERJADI BANJIR! MAHASISWA KKN UNDIP MELAKUKAN PEMETAAN DAERAH RAWAN BENCANA BANJIR DI KELURAHAN KROBOKAN

Indonesia termasuk kedalam wilayah beriklim tropis sehingga memiliki curah hujan tahunan dengan intensitas yang tinggi. Jika curah hujan tinggi dan tidak diimbangi dengan daya serap tanah yang cukup, maka akan terjadi bencana banjir. Banjir merupakan peristiwa atau keadaaan terendamnya suatu daerah atau daratan karena volume air yang meningkat.
Kota Semarang termasuk dalam salah satu kota yang sering terendam banjir.

Banjir yang terjadi di kota ini, disebabkan karena kondisi drainase yang buruk, pembuangan sampah di sungai, hingga akibat rob. Kelurahan Krobokan menjadi salah satu wilayah yang terendam banjir jika terjadi hujan deras. Berdasarkan penuturan warga sekitar, banjir yang terjadi di wilayah ini diakibatkan oleh intensitas hujan yang tinggi. Kondisi saluran air yang tidak mampu mengalirkan air dengan baik mengakibatkan air meluap ke jalan hingga ke pemukiman penduduk.

Whats-App-Image-2022-08-12-at-00-09-31

Kondisi saluran air yang ada di wilayah Krobokan

Berdasarkan permasalahan tersebut, mahasiswi program studi Teknik Geologi, Universitas Diponegoro yang melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang berada di Kelurahan Krobokan mengajukan program Pemetaan kawasan rawan bencana banjir dan penyuluhan mitigasi bencana di wilayah Kelurahan Krobokan.

Pemetaan kawasan rawan bencana banjir menggunakan beberapa data yaitu data litologi/batuan penyusun, kemiringan lereng, curah hujan, dan tutupan lahan. Secara geomorfologi wilayah Kelurahan Krobokan termasuk dalam daerah dataran rendah sehingga mempunyai potensi tinggi terhadap bencana banjir. Litologi yang menyusun wilayah ini berupa alluvium. Tingkat kemiringan lereng pada daerah Krobokan didominasi dengan kemiringan datar. Intensitas curah hujan pada wilayah ini cukup tinggi. Tutupan lahan pada lokasi ini berupa pemukiman padat penduduk dan beberapa perkantoran. Pengolahan data tersebut dilakukan dengan memanfaatkan Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk mengetahui daerah rawan banjir di Kelurahan Krobokan sebagai upaya mitigasi bencana. Pemetaan daerah rawan bencana dilakukan dengan metode overlay (tumpang tindih) dan pengkelasan dari beberapa parameter yang digunakan.

PETA-KERAWANAN-BANJIR

Peta Kerawanan Banjir Kelurahan Krobokan

Hasil pengolahan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa terdapat beberapa titik rawan banjir dengan tingkat kerawanan tinggi hingga sangat tinggi yang tersebar di wilayah RW 1, RW 2, RW 3, dan RW 9. Wilayah dengan tingkkat kerawanan sangat rendah hingga sedang memiliki sebaran yang dominan di Kelurahan Krobokan.

IMG-6204

Penyerahan Peta Kerawanan Banjir Kepada Pihak Kelurahan Krobokan

IMG-6283

Peta Kerawanan Banjir yang ada di Kantor Kelurahan Krobokan

Peta wilayah rawan banjir diharapkan mampu menjadi informasi geografi bagi masyarakat mengenai daerah yang rawan banjir sehingga masyarakat dapat lebih waspada dan mampu melakukan upaya mitigasi terhadap bencana banjir. Selain itu, adanya peta ini dapat menjadi informasi bagi pemerintah dalam upaya penanggulangan bencana banjir dengan cara efektif dan tepat sasaran.

Selain itu, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana yang terjadi terdapat output berupa poster yang berisi informasi langkah-langkah yang dapat dilakukan saat bencana terjadi dan pasca bencana, serta langkah mitigasi untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan. Poster ini diterima dengan baik oleh pihak kelurahan. Poster tentang mitigasi bencana dipasang pada mading kelurahan yang dapat diakses oleh semua masyarakat.

Poster-Banjir-KKN

Poster Mitigasi Bencana Banjir

IMG-6265

Penempelan Poster Mitigasi Banjir di Mading Kelurahan Krobokan

Penulis : Citra Alvine Anisasqia/Teknik Geologi/Fakultas Teknik
DPL : Laura Andri Retno Martini, S.S., M.A.