Angka Kesakitan DBD Meningkat, Mahasiswa KKN Undip Melakukan Sosialisasi Pembuatan Obat Anti Nyamuk Berbahan Dasar Alami

Kelurahan Mangunsari, Kota Semarang (11/08/2022) – Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu jenis penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dan penyebarannya dibantu oleh vektor perantara yaitu nyamuk Aedes aegypti. Permasalahan tentang DBD ini merupakan masalah yang kompleks. Terutama dalam masalah pengendalian yang belum mencapai hasil yang diharapkan.

Tahun 2020, data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat ada 103.781 kasus demam berdarah di Tanah Air. Sebanyak 53,11% kasus DBD menyerang laki-laki dan 46,89% menyerang perempuan. Sedangkan kasus kematian mencapai 661 orang. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), angka kesakitan DBD secara nasional pada tahun 2020 sebesar 40 per 100.000 penduduk. Artinya, terdapat 40 orang dari setiap 100.000 penduduk Indonesia yang menderita penyakit DBD.

Upaya pengendalian penyebaran nyamuk sebagai vektor pembawa penyakit dapat dilakukan dengan memutus siklus hidupnya yang dapat dilakukan dengan menggunakan anti nyamuk kimia sintetis atau reppelent. Zat aktif yang biasanya terkandung dalam repellent adalah diethyltoluamide (DEET). Namun, zat kimia tersebut akan memberikan dampak buruk untuk kesehatan jika digunakan secara terus menerus. Oleh karena itu dibutuhkan penggunaan bahan alami dari tumbuhan yang memiliki kemampuan insektisida alami seperti serai yang dapat mencegah serangan gigitan nyamuk karena kandungan sitronelal, sitronelol dan geraniol di dalamnya.

IMG-20220719-WA0012
(Pelaksanaan Sosialisasi Pembuatan Obat Spray Anti Nyamuk Berbahan Dasar Serai)

Oleh karena itu, Seli Fiji Aprilia, mahasiswa KKN Tim II 2021/2022 Universitas Diponegoro, Program Studi Kimia, Fakultas Sains dan Matematika melakukan sosialisasi pembuatan obat spray anti nyamuk berbahan dasar alami yaitu serai kepada ibu FKK Kelurahan Mangunsari, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang pada hari Selasa (19/07/2022). Harapannya, dengan diadakannya sosialisasi ini masyarakat di Kelurahan Mnagunsari dapat memanfaatkan bahan alami yang memiliki resiko efek samping yang lebih minim terhadap lingkungan dan kesehatan. Selain itu, sosialisasi ini juga sebagai bentuk pencegahan terhadap poenyebaran penyakit DBD di Kelurahan Mangunsari.

FOTO-PRODUK-SERAYU-MANGUNSARI
(Foto Produk “Serayu” Serai Anti Nyamuk)

Penulis : Seli Fiji Aprilia
Lokasi : Kelurahan Mangunsari, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang
DPL : Dra. Retno Hestiningsih, M. Kes
KKM TIM II Periode 2021/2022 Universitas Diponegoro

#DPL_RetnoHestiningsih_2022