Dukung Potensi Industri Halal di Tegal, Mahasiswa UNDIP Suapi Siswa dengan Produk Makanan Halal
Tegal (28/7) – Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro (UNDIP) tahun 2022 mengadakan Gerakan Edukasi dan Pengenalan Produk Makanan dan Minuman Halal. Program KKN Usulan dari Naura Nabila Nasution (20) mengusung tema “Konsumsi Pangan Halal untuk Generasi yang Lebih Sehat”. Diadakan di Pelataran Sekolah SD Negeri Panggung 9 Kota Tegal, dan diikuti oleh seluruh siswa SD kelas 4 dan 5. Program ini bertujuan untuk mengembangkan potensi i industri halal yang ada di lingkungan sekitar, serta mengajak siswa untuk lebih cerdas dalam memilih konsumsi yang halal dan sehat bagi tubuh.Dengan melakukan pengenalan tentang makanan dan minuman halal kepada siswa dengan memberikan contoh langsung produk makanan dan minuman yang halal. Selain pemberian edukasi, siswa juga diajak untuk menerapkan langsung dalam sebuah permainan kelompok sebagai bahan metode pembelajaran.
Populasi Muslim di dunia saat ini adalah 24,9% dari total populasi dunia atau 1,9 miliar (Survey Pew Research Report, 2020). Di Indonesia, penduduk Muslim adalah 87,2% dari sekitar 273 juta orang, menjadikan Indonesia salah satu populasi Muslim terbesar di dunia. Oleh karena itu, masyarakat halal, permintaan pasar terhadap produk-produk Islami sangat tinggi, termasuk konsumsi makanan dan minuman halal. Dalam Islam, seorang Muslim diajarkan untuk makan makanan halal (QS 2:168 dan QS 2:172).
Kata halal berasal dari bahasa Arab yaitu لال yang artinya “diperbolehkan”. Sehingga pengertian makanan dan minuman halal adalah makanan dan minuman yang boleh dikonsumsi menurut Islam. Istilah Halal sendiri identik dengan kata Toyyiban atau biasa disebuh dengan Halalan Toyyiban. Toyyiban sendiri memiliki arti “baik” yang artinya berkualitas baik dan tidak berbahaya bagi kesehatan. Seperti firman Allah yang berbunyi, “Dan umat Islam wajib mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal dan toyiban saja” (QS 2:168).
Tidak seperti halal dan toyyiban, ada makanan haram. Makanan haram itu sendiri adalah makanan yang dilarang keras untuk dimakan. Jika terus mengkonsumsi, maka orang yang mengkonsumsi makanan haram tersebut akan berdosa.
“Alasan Allah menyuruh umat Manusia mengkonsumsi makanan yang halal dan baik itu karena Allah sayang kepada seluruh makhluk ciptaan-Nya. Selain itu, konsumsi makanan dan minuman halal dapat membuat tubuh menjadi lebih sehat,” jelas Naura.
Naura juga menjelaskan bahwa sebagai umat Muslim seharusnya kita harus lebih waspada dan memperhatikan apa yang masuk ke dalam tubuh kita. Langkah paling mudah adalah mengecek kehalalan produk makanan dan minuman yang kita konsumsi. Di Indonesia, pengecekan kehalalan produk makanan dan minuman dapat dilihat dari logo Halal yang diterbitkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Tidak hanya sekedar edukasi, siswa juga diajak untuk dapat mengelompokan kelompok makanan halal dan haram dengan alat media pembelajaran sederhana yang terbuat dari bahan karton. Alat media pembelajaran ini efektif dalam penerapan materi yang telah diberikan. Siswa sangat antusias dalam mencoba menyelesaikan permainan dalam bentuk alat media pembelajaran sederhana yang diberikan. Selain itu, siswa juga diberikan contoh produk makanan kemasan yang bersifat halal dan haram secara langsung.