Ayo Makan Tanpa Sisa!
Semarang (12/08/2022).
Indonesia merupakan salah satu negara penghasil limbah makanan terbesar di dunia, yang hanya diungguli oleh Arab Saudi. Lebih dari itu, sejumlah penelitian menunjukkan bahwa limbah-limbah yang dihasilkan di sejumlah kota besar di Indonesia didominasi oleh limbah makanan. Tentunya, limbah makanan yang menumpuk tersebut akan memberikan berbagai dampak negatif kepada lingkungan tempat tinggal masyarakat.
Limbah hasil konsumsi rumah tangga yang tidak dikelola dengan baik akan menumpuk dan menghasilkan gas metana. Gas metana sendiri merupakan gas berbahaya, yang mana 25 kali lebih berbahaya jika dibandingkan dengan karbon dioksida yang dihasilkan kendaraan bermotor. Di sisi lain, seluruh negara anggota Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) telah sepakat untuk menghapuskan kelaparan serta menggalakkan konsumsi yang bertanggungjawab dan berkelanjutan. Hal ini seperti tercantum dalam Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 2 dan nomor 12.
Tentunya, permasalahan terkait menumpuknya limbah makanan tidak hanya dialami oleh Indonesia. Akan tetapi, berangkat dari latar belakang bahwa Indonesia merupakan salah satu negara penghasil limbah makanan terbesar di dunia, mahasiswa Tim II KKN Universitas Diponegoro 2021/2022 kemudian mengadakan kampanye Makan Tanpa Sisa kepada masyarakat Kelurahan Padangsari, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. Hal ini menjadi penting karena limbah makanan di Indonesia mayoritas bersumber dari konsumsi rumah tangga.
Terlebih, Kelurahan Padangsari memiliki salah satu pasar tradisional terbesar di Kecamatan Banyumanik, yakni Pasar Damar. Pasar Damar menjadi tempat transaksi berbagai bahan konsumsi masyarakat setiap harinya. Oleh kerenanya, lokasi ini dirasa tepat untuk melaksanakan kampanye Makan Tanpa Sisa. Kampanye tersebut dilaksanakan pada Selasa (02/08/2022) dengan melibatkan masyarakat yang telah selesai berbelanja.
Kampanye tersebut mendapat respon baik dari masyarakat sekitar yang dapat dilihat dari interaksi yang berjalan dua arah. Mahasiswa tidak hanya memberikan brosur sebagai media kampanye, tetapi turut berbincang terkait pemahaman masyarakat terkait limbah makanan. Hal ini ditanggapi masyarakat dengan menyampaikan berbagai kendala yang mereka alami dalam mengelolai limbah makanan rumah tangga.
Ditulis oleh:
Ananda Audi Ian Fauzan, Mahasiswa Program Studi Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.