Antusiasme Karang Taruna Mengikuti Sosialisasi Kesiapan Menikah dan Komunikasi Dalam Rumah Tangga

IMG-20220812-130630

Anggota karang taruna Desa Karangjoho sangat antusias dalam mengikuti sosialisasi kesiapan menikah dan komunikasi yang efektif dalam rumah tangga yang diselenggarakan oleh Tim KKN II UNDIP pada Jumat malam, 5 Agustus 2022. Sosialisasi tersebut menjadi salah satu program yang dibawakan oleh mahasiswa tingkat akhir program studi Psikologi, Aflakha Daliela Khusna. Topik tersebut dipilih selaras dengan program pemerintah untuk menurunkan angka pernikahan dini dan membantu masyarakat lebih sadar akan pentingnya mempersiapkan diri sebelum menuju bahtera rumah tangga.

Dalam sosialisasi tersebut, Aflakha menyampaikan mengenai beberapa poin yang perlu diperhatikan untuk memastikan bahwa diri benar-benar siap untuk membina keluarga. Beberapa poin tersebut antara lain adalah kematangan emosi, kematangan fisik, kematangan sosial, emosi yang sehat, kesiapan peran, kesiapan finansial, dan kesiapan waktu. Poin-poin tersebut merupakan karakteristik yang dapat membantu untuk mengevaluasi kesiapan menikah seseorang.

“Siap menikah itu bukan hanya perihal kesiapan finansial dan ekonomi bukan lah faktor satu-satunya dari kesejahteraan keluarga. Faktor perceraian terbesar yang dicatat oleh BPS pada tahun 2019 adalah pertengkaran secara terus menerus, faktor ekonomi menduduki peringkat kedua. Fakta tersebut menunjukkan mengenai pentingnya persiapan lain seperti fisik dan mental sebelum menikah,” jelas Aflakha.

IMG-20220812-WA0015

Selaras dengan pentingnya persiapan menikah yang juga dapat membantu menciptakan keluarga yang sesuai dengan fungsinya, topik dilanjutkan pada penjelasan mengenai komunikasi yang efektif dalam rumah tangga. Mengutip dari kelas yang diperoleh di kampus, Aflakha menyampaikan bahwa pesan yang didasarkan niat baik sekali pun, dapat berujung pada pertengkaran pasangan yang dapat disebabkan oleh tiga hal. Salah satunya adalah kurangnya budaya menunjukkan afeksi dan mengapresiasi hal baik yang ada pada pasangan.

“Beberapa pasangan mungkin merasa bahwa mengungkapkan kasih sayang itu terkesan kekanak-kanakan, gengsi, atau bahkan geli. Padahal dengan sering menunjukkan kasih sayang ini tidak hanya dapat meningkatkan budaya apresiasi dalam keluarga, akan tetapi juga meningkatkan ikatan pada pasangan. Terlebih lagi, beberapa individu lebih mudah untuk menyalahkan pasangan karena orientasinya adalah membenarkan yang salah dan bukan mengapreasiasi apa yang baik. Hal tersebut perlu menjadi catatan apakah dalam rumah tangga bapak dan ibu saat ini atau mas dan mbak nantinya memiliki budaya apresiasi ini,” jelas Aflakha pada materi sesi kedua.

Sosialisasi tersebut diakhiri dengan sesi tanya-jawab oleh pembicara dan pemuda. Potret antusiasme pemuda dan tokoh masyarakat dapat dilihat dari beberapa tawa kecil yang muncul dalam penyampaian materi serta pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Umpan balik yang diberikan cukup positif dan ketua karang taruna menyampaikan bahwa materi mengenai kesiapan menikah dan komunikasi yang efektif dalam rumah tangga seperti ini masih jarang diperhatikan oleh masyarakat dan kini mengetahui mengenai pentingnya hal-hal tersebut untuk meningkatkan keharmonisan keluarga. Ketua karang taruna juga menyampaikan bahwa mereka siap dan akan senang hati jika akan dilaksanakan sosialisasi lainnya dengan materi seputar pemberdayaan keluarga.