Waspada Stunting! Mahasiswa Tim II KKN UNDIP Berikan Solusi!
Jakarta, Cipinang Besar Selatan (18/07/2022) — Istilah stunting mungkin masih terdengar asing bagi sebagian orang. Padahal, masalah kesehatan satu ini cukup umum terjadi di Indonesia. Stunting menjadi salah satu tujuan dari Sustainable Development Goals (SDGs). Indonesia sedang melakukan pembangunan berkelanjutan atau SDGs ke-2 yaitu mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan nutrisi yang lebih baik, dan mendukung pertanian berkelanjutan. Stunting mendapat perhatian lebih karena berisiko pada gangguan perkembangan anak hingga dewasa apabila tidak segera ditangani. Penderita stunting umumnya rentan terhadap penyakit, memiliki tingkat kecerdasan di bawah normal serta produktivitas rendah.
Stunting didefinisikan sebagai gangguan tumbuh kembang pada anak yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi, terserangnya infeksi, dan juga stimulasi yang kurang memadai. Menurut BKKBN pada 2022, angka stunting di Indonesia sebesar 24,4%, melebihi standar dari WHO, yaitu 20%. Pada 1000 hari kelahiran pertama merupakan masa emas karena periode ini terjadi pertumbuhan otak yang sangat pesat. Banyak faktor yang dapat menyebabkan stunting terjadi pada balita. Salah satu faktor yang mempengaruhi diantaranya kondisi sosial ekonomi, gizi ibu saat hamil, kesakitan pada bayi, dan kurangnya asupan gizi pada bayi.
Melihat angka stunting yang tinggi di Indonesia, kelompok mahasiswa KKN Tim II UNDIP 2021/2022 yang terdiri dari Mutiara Devia, Shafa Zahra Salsabila, Christina Nicholene Sabathini Malingkas, Nirma Oktaviani, Arik Satya Adiwangsa, memberikan edukasi mengenai pentingnya memantau tumbuh kembang anak supaya menghindari kejadian stunting kepada ibu kader posyandu serta warga setempat RW 05, Cipinang Besar Selatan.
Program ini akan dilakukan di Posyandu RW 05 dengan menggunakan leaflet untuk mengedukasi masyarakat apa itu stunting, ciri-ciri, dampak, penyebab, dan pencegahannya. Selanjutnya, dilakukan pendataan berat badan untuk diperhitungkan apakah balita mengalami risiko stunting atau tidak.
Keberlanjutan program edukasi diharapkan ada peningkatan kesadaran masyarakat dan pematauan tumbuh kembang anak oleh orang tua di RW 05 Cipinang Besar Selatan serta dapat secara aktif dapat saling mengedukasi satu sama lain mengenai stunting dan cara mengatasinya.
Penulis:
– Mutiara Devia (FK)
– Shafa Zahra Salsabila (FSM)
– Christina Nicholene Sabathini Malingkas (FH)
– Nirma Oktaviani (FSM)
– Arik Satya Adiwangsa (FSM)
DPL: Yayuk Astuti, S.Si., Ph.D
Lokasi: Posyandu RW 05 Cipinang Besar Selatan