Manfaatkan TOGA, Mahasiswa KKN Undip Lakukan Pelatihan Pembuatan Jamu
Penjelasan Pembuatan dan Pengolahan Simplisia Menjadi Jamu oleh Mahasiswa
Karang Kidul, Semarang Tengah (23/07/22) – Terhitung pada hari Selasa tanggal 9 Agustus 2022, kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia bertambah sebanyak 6.276 kasus, yang artinya pandemi COVID-19 masih berlangsung sejak Maret 2020. Lonjakan kasus COVID-19 ini terjadi setelah sebelumnya sempat menurun hingga 0 kasus. Menjaga imunitas selama pandemi COVID-19 merupakan hal penting. Masyarakat Indonesia memilik peluang tinggi dalam upaya peningkatan imunitas melalui empon-empon yang berasal dari bahan-bahan herbal kaya antioksidan dan sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Antioksidan merupakan senyawa yang bertugas untuk memerangi radikal bebas di dalam tubuh agar tetap dalam kondisi sehat. Istilah empon-empon digunakan oleh masyarakat Indonesia ketika membuat suatu minuman rebusan (jamu) bahan-bahan herbal seperti sereh, kunyit, jahe, temulawak dan lain sebagainya.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh mahasiswa KKN Tim II Undip 2021/2022 Kelurahan Karang Kidul kepada Ibu Zainab selaku Ketua RW 01 dan Ibu Dwi Utami selaku Sekretaris Kelurahan Karang Kidul, dijelaskan bahwa belum ada pelatihan mengenai pembuatan jamu kepada masyarakat kelurahan Karang Kidul. Oleh karena itu, mahasiswa KKN TIM II Undip tahun 2021/2022 melakukan pelatihan secara langsung kepada masyarakat melalui program “Pelatihan Pembuatan dan Pengolahan Simplisia dari Tanaman TOGA Kaya Antioksidan dalam Upaya Peningkatan Imunitas selama Pandemi COVID-19” guna menambah wawasan dan pengalaman masyarakat Kelurahan Karang Kidul serta mencegah munculnya kasus COVID-19 di lingkup kelurahan.
Penjelasan Perajangan Rimpang Kunyit dan Temulawak yang Benar
Program “Pelatihan Pembuatan dan Pengolahan Simplisia dari Tanaman TOGA Kaya Antioksidan dalam Upaya Peningkatan Imunitas selama Pandemi COVID-19” dilaksanakan di Kelurahan Karang Kidul, Semarang Tengah pada hari Kamis, 23 Juli 2022 yang dipaparkan oleh Nadia Arief, salah satu mahasiswa Program Studi Farmasi Universitas Diponegoro. Program tersebut dihadiri oleh ibu-ibu kader PKK (Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga) Kelurahan Karang Kidul yang merupakan perwakilan dari tiap RW.
Partisipasi Ibu-Ibu dalam Pelatihan Pembuatan dan Pengolahan Simplisia
Kegiatan diawali dengan pembagian booklet Panduan Pembuatan dan Pengolahan Simplisia dan dilanjutkan dengan penyampaian materi mengenai Pembuatan dan Pengolahan Simplisia dari Tanaman Obat Keluarga (TOGA), mulai dari apa itu simplisia hingga bagaimana tahapan pembuatan serta pengolahannya menjadi jamu yang siap diminum. Penjelasan mengenai apa saja TOGA yang kaya akan antioksidan juga diberikan sebagai tambahan. Kegiatan dilengkapi dengan pelatihan pembuatan simplisia. Tahapan pembuatan simplisia terdiri dari pengumpulan bahan baku, sortasi basah, pencucian, perajangan, pengeringan, sortasi kering, penyerbukan atau penghalusan, dan penyimpanan. Agar efisien, pelatihan terbatas pada proses perajangan dan penyerbukan atau penghalusan saja. TOGA yang digunakan dalam pelatihan adalah bunga telang, rimpang kunyit, dan rimpang temulawak yang tinggi antioksidan.
Program “Pelatihan Pembuatan dan Pengolahan Simplisia dari Tanaman TOGA Kaya Antioksidan dalam Upaya Peningkatan Imunitas selama Pandemi COVID-19” berhasil berjalan dengan lancar, dilihat dari tingginya antusias dan partisipasi dari ibu-ibu yang hadir dan mengikuti pelatihan pembuatan simplisia dari bunga telang, kunyit dan temulawak. Melalui kegiatan tersebut, mahasiswa KKN Tim II Undip 2021/2022 Kelurahan Karang Kidul berharap dapat meningkatkan wawasan dan pengalaman masyarakat Kelurahan Karang Kidul mengenai pembuatan dan pengolahan simplisia dari Tanaman Obat Keluarga (TOGA) serta mencegah munculnya kasus COVID-19 di lingkungan kelurahan.
Penulis : Nadia Arief – Farmasi, Universitas Diponegoro
Editor : Reny Wiyatasari, S.S., M.Hum