CEGAH DIABETES MELITUS, MAHASISWA KKN UNDIP LAKUKAN PEMERIKSAAN GULA DARAH DAN EDUKASI DIABETES MELITUS PADA LANSIA
Diabetes melitus (DM) merupakan salah satu penyakit yang berkembang seiring dengan waktu. Diperkirakan tahun 2021 ada sekitar 537 juta orang di seluruh dunia menderita diabetes dan angka ini akan mencapai 643 juta pada tahun 2030. Diabetes melitus secara umum dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu DM Tipe 1 dan DM Tipe 2. DM Tipe 1 terjadi karena sel-sel pankreas yang memproduksi insulin mengalami kerusakan akibat proses autoimun oleh makrofag dan sel T. Kondisi ini mengakibatkan orang dengan DM tipe 1 tidak memiliki insulin di dalam tubuh. Sedangkan DM Tipe 2 diketahui sebagai suatu penyakit degeneratif karena adanya penurunan fungsi pada organ, terutama pada sistem hormon. Orang dengan DM tipe 2 akan mengalami gangguan terkait hormon insulin, dapat berupa retensi insulin dan gangguan dalam sekresi insulin. Penyakit DM dapat terjadi pada segala jenis usia, terutama dewasa hingga lansia.
Pemeriksaan gula darah merupakan salah satu pemeriksaan yang sering dilakukan untuk mengetahui apakah seseorang berisiko terkena DM. Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengambil sampel darah vena kapiler pada ujung salah satu jari tangan, kemudian darah akan ditempelkan/masuk ke dalam strip pemeriksaan untuk diperoleh nilai gula darah. Diabetes melitus ditegakkan apabila melalui pemeriksaan gula darah didapatkan hasil nilai saat puasa ≥ 7 mmol/L atau 126 mg/dL, dan nilai gula darah secara acak/tanpa puasa ≥ 11,1 mmol/L atau 200 mg/dL.
Kelurahan Dadapsari secara rutin menyelenggarakan kegiatan Jumat berkah setiap dua minggu sekali. Kegiatan ini juga dilengkapi dengan pemeriksaan kesehatan lansia oleh pihak Puskesmas Bandarharjo. Pada Jumat (22/07) mahasiswa KKN Undip berkesempatan untuk melaksanakan kegiatan pemeriksaan kesehatan lansia di Kantor Kelurahan Dadapsari. Selain pemeriksaan gula darah, juga dilakukan pemeriksaan lain seperti pemeriksaan tekanan darah, tinggi badan, dan kolesterol oleh rekan mahasiswa KKN Undip. Kegiatan ini disambut baik oleh warga setempat, jumlah warga yang datang untuk memeriksakan diri mencapai 21 orang. Bahkan tidak hanya warga lansia, beberapa warga dewasa lainnya ikut serta untuk mendapatkan pemeriksaan-pemeriksaan tersebut.
(Pemeriksaan Gula Darah pada Lansia)
Kondisi kesehatan gula darah warga Dadapsari termasuk baik, karena dari hasil pemeriksaan didapatkan 4 orang dengan kondisi gula darah sedikit melebihi normal. Untuk mencegah dan mengontrol gula darah agar selalu dalam keadaan normal, edukasi selalu disampaikan sesaat setelah pemeriksaan dilakukan. Selain secara lisan, edukasi mengenai DM juga dilakukan dengan media poster agar dapat menarik minat baca masyarakat yang datang saat hari pelaksanaan. Poster dibuat dengan bahasa yang mudah dipahami tanpa mengandung istilah-istilah medis dan dilengkapi ilustrasi gambar agar mudah dipahami. Poster Edukasi Diabetes Melitus dibagi menjadi tiga poster, yaitu: Tanda dan Gejala Diabetes; Apa Saja Komplikasi dan Akibat dari Diabetes; dan Mencegah Komplikasi Diabetes.
(Edukasi Diabetes Melitus Melalui Media Poster)
Tanda dan gejala seseorang dengan DM terdiri dari: meningkatnya rasa haus (polidipsia); meningkatnya rasa lapar (polifagia); jumlah urin bertambah (polyuria); penurunan berat badan; dan gejala lain seperti konstipasi dan penglihatan berkurang. Meskipun masalah utama penyakit DM ada pada sistem hormon, penyakit ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi pada sistem organ lainnya. Komplikasi dari DM terdiri dari: retinopati diabetika (gangguan pada retina); penyakit jantung dan pembuluh darah; nefropati diabetika (gangguan ginjal); dan neuropati diabetika (gangguan saraf tepi) yang sering menyebabkan luka dan amputasi pada kaki. Komplikasi tersebut dapat muncul apabila kadar gula darah yang tinggi menetap dalam waktu yang lama. Untuk mencegah timbulnya komplikasi DM dapat dilakukan berbagai upaya pencegahan seperti; menjaga dan memeriksa kadar gula darah; makan makanan sehat; beraktivitas fisik/olahraga secara teratur; dan segera konsultasi ke dokter apabila ada keluhan seperti tanda dan gejala DM.