Pemupukan Kebiasaan Pemilahan Sampah Organik dan Anorganik Harus Dimulai Sejak Dini
Kelurahan Bubakan (26/07/2022 & 07/08/2022) – Anak-anak sebagai generasi penerus bangsa harus dipupuk dengan kebiasaan yang baik sejak dini, termasuk dengan pemilahan sampah organik dan anorganik. Jika melihat data timbulan sampah pada Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) yang dikelola oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, timbulan sampah di Kab. Semarang sudah mencapai 192,189 ton. Jika dianalogikan dengan berat gajah, maka butuh sekitar 50 gajah untuk menyamakan berat timbulan sampah di Kab. Semarang. Tentu kita tidak ingin rumah kita dijajah oleh pasukan gajah sebanyak itu. Begitu pula analogi gajah ini bekerja pada sampah yang menimbun di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Tentunya, kita tidak ingin tempat tinggal kita tergusur oleh sampah. Oleh karena itu, Tim II KKN Undip melakukan penyuluhan pemilahan sampah organik dan anorganik pada siswa-siswi yang menuntut ilmu di TPQ.
Kegiatan penyuluhan pemilahan sampah organik dan anorganik ini dilakukan secara dua kali yakni pada Selasa, 26 Juli 2022 pada pukul 16.00 WIB s.d. 17.00 WIB yang diikuti oleh 35 siswa-siswi TPQ dan Minggu, 7 Agustus 2022 pada pukul 08.30 WIB s.d. 08.50 WIB yang diikuti oleh 10 masyarakat. Kegiatan ini diisi dengan pengenalan pentingnya pemilahan sampah dengan membedakan sampah organik dan anorganik, kemudian diberikan tong sampah dengan warna yang berbeda untuk jenis sampah yang berbeda, serta sampel sampah untuk ditunjukkan secara langsung bagaimana memilah sampah organik dan anorganik. Setelah demonstrasi pemilahan, siswa-siswi TPQ ini diberikan waktu satu menit untuk mengumpulkan dan memilah sampah sehingga dapat dimengerti dengan baik. Selain diberikan tong sampah beda warna, diberikan pula poster pemilahan sampah.
Dengan adanya program ini, diharapkan akan tumbuh kebiasaan untuk memilah sampah organik dan anorganik bagi anak-anak dan masyarakat pada umumnya sehingga dengan terpupuknya kebiasaan tersebut, akan timbul beragam manfaat seperti mudahnya mendaur ulang sampah-sampah yang menumpuk sehingga dapat menghasilkan manfaat yang lebih besar.
Penulis: Za’im Faliq Nugroho
DPL: Prof. Dr. Dra. Meiny Suzery, M.S
Lokasi KKN: Kelurahan Bubakan, Kecamatan Mijen, Kota Semarang.